BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Kastil Windsor, gelar bukber perdana dalam 1000 Tahun bersama Umat Muslim pada hari minggu.
Ramadan Tent Project menyelenggarakan acara ini dengan mengundang 350 umat Muslim ke St. George’s Hall, sebuah ruangan yang biasanya digunakan untuk jamuan kenegaraan.
Adzan magrib berkumandang di seluruh aula, menandai waktu berbuka puasa. Setelah itu, para tamu bersama-sama berdoa dan menikmati hidangan berbuka.
Profil Ramadan Tent Project
Ramadan Tent Project (RTP) adalah organisasi amal yang ada sejak 2013 aktif dalam menyatukan komunitas dan menyebarkan semangat Ramadan melalui berbagai inisiatif.
Misi utama mereka adalah menciptakan dunia yang harmonis, di mana semua orang bisa hidup berdampingan dengan damai.
RTP terus menghadirkan ruang untuk percakapan, memperkuat rasa saling pengertian, dan menumbuhkan rasa memiliki di antara berbagai komunitas.
Mereka juga berupaya menjembatani kesenjangan antarindividu dari berbagai latar belakang agama atau bahkan yang tidak beragama, dengan meningkatkan representasi dan pemahaman yang lebih dalam tentang Islam.
Kenapa RTP Memilih Kastil Kerajaan Inggris untuk Bukber?
RTP memilih Kastil Windsor sebagai tempat buka puasa bersama untuk menegaskan komitmen mereka terhadap dialog antaragama dan inklusivitas.
Simon Maples, Direktur Operasional Pengunjung di Kastil Windsor, mengatakan bahwa Raja Charles III telah lama mendukung keberagaman agama dan mendorong percakapan lintas agama.
Dengan mengadakan acara ini di tempat bersejarah seperti Kastil Windsor, RTP ingin mempererat hubungan antar komunitas sekaligus mempromosikan pemahaman lintas budaya.
BACA JUGA:
8 Konten YouTube Ramadan 2025: Inspirasi, Hiburan, dan Toleransi
Damon Albarn dan Ribuan Musisi Inggris Rilis Album Sunyi Bentuk Protes pada AI
Alasan RTP Mengadakan Project Buka Bersama
RTP mengadakan acara Open Iftar untuk menciptakan momen buka puasa yang terbuka bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang.
Mereka juga ingin mengubah “orang asing menjadi teman” dengan menyediakan ruang bagi masyarakat untuk berkumpul, berbagi makanan, dan membangun hubungan yang lebih erat.
Tak hanya itu, RTP terus memberdayakan generasi muda Muslim agar aktif dalam komunitas dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan.
Mereka menciptakan suasana yang ramah dan penuh kehangatan, layaknya keluarga, terutama bagi mahasiswa yang jauh dari rumah selama Ramadan.
Selain mahasiswa, RTP juga mengundang komunitas tunawisma untuk bergabung dalam acara buka puasa ini. Mereka bahkan mendistribusikan makanan tambahan ke tempat penampungan tunawisma yang bekerja sama dengan RTP.
Melalui berbagai inisiatif ini, Ramadan Tent Project terus menumbuhkan rasa kebersamaan, saling pengertian, dan solidaritas selama bulan suci Ramadan.
Respons & Reaksi Masyarakat
Masyarakat Inggris merespons positif acara buka bersama ini, Simon Maples menyebutkan bahwa acara ini menjadi kesempatan luar biasa untuk menyambut masyarakat dari berbagai latar belakang ke dalam istana, tanpa memandang agama.
CEO Ramadan Tent Project, Omar Salha, juga mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan Raja Charles III terhadap komunitas Muslim Inggris.
“Bagus. Artinya dunia makin inklusif. Wajah Eropa makin ramah dengan Islam. Indonesia bisa jadi contoh bagi dunia, di mana Islam menjadi promotor utama toleransi,” komentar seorang netizen dalam unggahan Instagram yang membahas acara buka bersama di Kastil Windsor.
Ke depannya, Royal Collection Trust dan Ramadan Tent Project berencana menggelar lebih banyak acara buka puasa bersama di seluruh Inggris.
Beberapa lokasi yang sudah masuk dalam agenda antara lain Shakespeare’s Globe, Brighton, Hove Albion FC, Victoria dan Albert Museum, hingga Lord’s Cricket Ground.
Secara keseluruhan, RTP menargetkan setidaknya 18 lokasi untuk menyelenggarakan buka puasa bersama di bawah proyek ini tahun ini.
(Magang UKRI-Ajeng/Aak)