[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=Ur9jRYPG2-I[/embedyt]
BATAM,TM.ID: Kapolresta Barelang, Komisaris Besar Polisi Nugroho Tri Nuryanto, dengan tegas membantah adanya korban jiwa dalam peristiwa pengamanan pengukuran untuk pengembangan kawasan Rempang di Kota Batam yang disertai kericuhan.
Hal ini menjadi relevan mengingat maraknya berita palsu atau hoaks yang beredar di media sosial, yang mengklaim bahwa seorang bayi telah meninggal dunia akibat terpapar gas air mata dari personel keamanan gabungan, yang terdiri dari TNI, Polri, Badan Pengusahaan Batam, dan pemerintah Kota Batam, di Jembatan 4. Peristiwa ini terjadi pada malam Kamis, 7 September. Saat kejadian berlangsung, angin membawa gas air mata ke dalam beberapa rumah yang berdekatan.
Perlu dicatat bahwa dalam kejadian sebelumnya, petugas dan tim pengukuran lahan di Pulau Rempang menghadapi penolakan dari sebagian warga yang menghalangi mereka untuk melintasi Jembatan 4 Barelang. Warga tersebut melempari petugas dengan batu, kayu, dan botol. Untuk menjaga keamanan, petugas menggunakan gas air mata sebagai upaya untuk memukul mundur warga. Kejadian ini terjadi di Batam, Kepulauan Riau.