BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kapal tongkang yang memuat batu bara menabrak Jembatan Tanjung Selor-Tanjung Palas. Insiden ini terjadi pada Sabtu (1/3/2025).
Terkait ini, Kapten kapal TB L Fortuna, Aspan, mengatakan mereka baru pertama kali memasuki Sungai Kayan dan sebelumnya telah bersandar di muara karena tidak berani melintas tanpa bantuan pandu.
“Kami tidak tahu rute sungai ini, makanya tidak berani masuk sendiri. Awalnya kami ingin kembali ke Samarinda, tetapi ada pihak pandu yang menghubungi kami melalui pesan singkat WhatsApp, akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke perusahaan tambang,” ujar Aspan, dikutip Senin (3/3/2025).
Ia menjelaskan, mereka telah menggunakan data navigasi dan melakukan pengolongan jembatan berdasarkan informasi yang dimiliki. Namun, sekitar pukul 13.30 WITA, saat air dalam kondisi surut, insiden tabrakan tidak dapat dihindarkan.
BACA JUGA:
Peluncuran Kapal Baru: PWB Siap Operasikan Tongkang Nadia 6 di Galangan ABS Shipyard
“Kami tidak mengetahui tinggi jembatan secara pasti, karena semua sudah sesuai dengan arahan pandu. Tanpa pandu, kami tidak akan berani melintas,” katanya.
Pasca-insiden tersebut, beberapa batu jembatan terlihat patah, dan pipa yang terkena benturan langsung sedikit penyok.
Pasca insiden penabrakan jembatan Sei Kayan oleh kapal tongkang BG.Lius Emas ini, kepolisian melakukan pengaturan lalu lintas dengan sistem buka tutup jalan. Untuk sementara waktu, kendaraan dengan berat diatas 5 ton diminta untuk tidak melintas di atas jembatan tersebut.
(Virdiya/Usk)