BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID –– Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol. Agus Suryo Nugroho ingatkan Polda Jawa Barat dan Polda Metro Jaya untuk menyesuaikan jalan tol fungsional dalam Operasi Ketupat 2025.
Ia menyebutkan ada kemungkinan Tol Japek Selatan II akan difungsionalkan untuk membantu mengurangi kepadatan kendaraan pada arus balik. Hal tersebut ia sampaikan dalam rapat bersama jajaran Ditlantas Polda Metro Jaya dan Polda Jawa Barat di Jakarta, Jumat (28/2),
“Dalam satu jam, tol fungsional ini bisa mengalirkan 1.000 kendaraan sehingga bisa membantu kelancaran arus lalu lintas,” ucap Pol. Agus mengutip keterangan tertulis, pada Minggu (2/3/2025).
Ia mencontohkan, salah satunya, yakni adanya jalan tol fungsional di KM 76 yang langsung sampai ke KM 37 atau KM 34, sehingga cara bertindak dalam Operasi Ketupat 2025 di Tol Cikampek Cipularang sampai Polda Metro terdapat sedikit perubahan.
Pasalnya, kata dia, ketika tol fungsional Japek Selatan berfungsi, diperkirakan dalam satu jam akan terdapat kurang lebih 1.000 kendaraan.
“Ini akan meringankan beban Cikampek, tetapi nanti di ujungnya, baik di KM 37 dan KM 34 cara bertindaknya mungkin berbeda,” ucap dia menjelaskan.
Adapun rencana untuk membahas kesiapan Tol Japek Selatan II akan dilanjutkan dalam pertemuan lainnya antara Kakorlantas dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan kelancaran perjalanan pemudik pada libur Lebaran 2025.
Kakorlantas menyebutkan beberapa skenario dan cara bertindak disiapkan untuk mengelola kepadatan arus lalu lintas pada momen libur Lebaran 2025 guna menciptakan proses Operasi Ketupat lancar tertib dan aman.
“Maka dari itu ada beberapa evaluasi tahun lalu yang tentunya cara bertindak tahun ini mungkin ada perbedaan,” ujar Agus.
BACA JUGA:
Jabar Gelar Operasi Ketupat Lodaya Jelang Mudik Lebaran 2024
Ramadhan Nanti, Pemkot Bandung Larang Tempat Hiburan Malam Beroperasi
Selain itu, dirinya berpesan kepada para pengusaha agar memberikan batasan bagi kendaraan sumbu tiga ke atas untuk berhenti melintas di jalur tol maupun arteri selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2025.
Hal tersebut dikarenakan banyaknya aduan dari masyarakat yang mengeluhkan kapasitas jalan menjadi terbatas dan potensi rawan kecelakaan seperti rem blong hingga kelebihan muatan.
Untuk itu, Agus mengatakan ia sudah melakukan survei jalur kolaborasi dan koordinasi untuk merumuskan kebijakan yang tepat, agar bisa dibawa ke rapat tingkat pusat supaya ada solusi bagaimana nanti bertindak.
(Virdiya/Budis)