BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Bagi Kai Kamaka, UFC bukan sekadar promotor pertarungan—itu adalah rumah, tempat di mana mimpi dan semangat bertarungnya menemukan makna sejati.
Meski sempat tersingkir dan harus meniti jalan berliku di organisasi lain, petarung asal Hawaii itu menegaskan bahwa tujuannya belum berubah: kembali ke Ultimate Fighting Championship.
Kamaka pernah mencicipi atmosfer UFC, meski hanya empat kali tampil sebelum kontraknya berakhir. Namun pengalaman itu begitu membekas, hingga mendorongnya mengambil keputusan besar, memindahkan keluarganya ke Las Vegas demi satu tekad, kembali ke panggung tertinggi MMA dunia.
“Di sanalah hati saya berada. Itulah momen MMA saya yang sesungguhnya. Anda tidak akan merasakan getaran itu kecuali di UFC,” ujar Kamaka dalam wawancara dengan MMA Fighting, dikutip Jumat (2/5/2025).
Setelah UFC, perjalanan Kamaka tidak mudah. Ia sempat berlabuh di Bellator, tetapi promotor itu kemudian dijual ke PFL.
Saat ditawari kontrak tiga tahun yang menurutnya terlalu panjang, Kamaka memilih menempuh jalur lain, bergabung dengan Global Fight League (GFL).
Baca Juga:
Jack Della Maddalena Tantang Islam Makhachev, Siap Balaskan Dendam Volkanovski di UFC
Di GFL, ia mendapat kesempatan emas di ajang Tuff-N-Uff, di mana ia menang KO atas Joshua Weems di ronde kedua. Kemenangan itu bukan sekadar statistik, tapi menjadi pernyataan kuat bahwa dirinya belum habis.
“Saya bertarung dengan yang terbaik di luar UFC. Di Bellator, saya sudah tampil semaksimal mungkin. Tapi tujuan saya sejak awal tetap sama: kembali ke UFC,” tegasnya.
Kamaka mengaku tak menyimpan dendam pada PFL atau GFL. Namun, jauh di lubuk hatinya, ada rasa frustrasi pribadi yang sulit dibendung. Ia tahu, panggung yang benar-benar membuatnya hidup adalah UFC.
“Sejak awal saya mulai bertarung, impian saya hanya satu: masuk ke UFC. Dan saya akan terus mengejar itu, apa pun jalannya,” ucapnya.
Kini dengan lebih banyak pengalaman dan ketangguhan mental, Kamaka merasa waktunya telah tiba. Ia bukan lagi petarung muda tanpa arah, ia adalah seorang veteran yang siap menuntaskan babak yang belum selesai.
(Budis)