Kader Eks NII Setor Dana Miliaran ke Mahad Al Zaytun

Kader Eks NII Setor Dana Miliaran ke Mahad Al Zaytun, panji gumilang 08-07-2023
Ilustrasi (Teropong Media)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: NII dalam program binayatul maliah memiliki 8 pos keuangan negara yang harus terpenuhi berupa infaq atau nafaqah daulah, harakah Idihor, harakah qirad (obligasi negara), harakah Ramadhan, harakah qurban, aqiqah, berbagai macam sedekah khas (khusus) atau pendanaan strategis, dan pos tabungan pendidikan anak.

Mantan dari antivis NII tahun 1996 sampai 2001, Sukanto mengungkapkan jika ada 8 pos keuangan tersebut harus terpenuhi oleh setiap kader NII, serta harus mencari uang. Untuk memenuhi 8 pos keuangan itu, kader dari kalangan mahasiswa tidak mampu secara ekonomi.

Karena NII, mendoktrin mereka dengan menyatakan bahwa di luar kelompoknya kafir dan berada dalam kondisi perang. Akhirnya berbagai cara mereka lakukan dengan cara yang tidak halal. Tapi, menurutnya sekarang pola itu sudah tidak relevan.

Menurut Sukanto gerakan NII justru menipu masyarakat melalui lembaga atau yayasan panti asuhan.

Modus NII Berubah

Modus yang dilakukan NII ini terus berubah karena dimunculkan di media massa. Terakhir terjadi tahun 2011 kasus makar NII yang ada di Semarang. Lalu pada tahun 2012 Panji Gumilang berususan dengan hukum karena adanya kasus dokumen palsu.

Sukanto juga mengatakan, kader wajib menyetor dana ke mahad Al-Zaytun karena hal ini merupakan jihad. Tapi polanya selalu berubah dari waktu ke waktu. Saat menjadi kader NII, Sukanto pernah mencuri untuk menyetor dana.

Setelah dihantam, NII membuat ormas Masyarakat Indonesia Membangun (MIM) yang bergerak di bidang ekonomi. Dia mencari dana dengan membentuk koperasi. Setelah MIM lalu ada program NII yaitu Menuju Masyarakat Sejahtera (JAMMAS).

Dalam program tersebut target setiap orang harus setor 300 juta dalam waktu 3 bulan.

Dana Jamaah

Sukanto juga menyebutkan bahwa dana yang disetorkan ke kader NII ke mahad Al Zaytun mencapai 100 miliar lebih dalam setahun. Karena hal tersebut, dia tidak heran jika dalam suatu kesempatan Panji menyatakan bahwa paling tidak setiap bulannya mahad Al Zaytun itu mendapatkan pemasukan Rp 10 miliar setiap bulannya.

Sukanto juga pernah menjadi pengurus teritorial NII mulai tahun 1996 sampai 2001. Setelah itu di langsung fokus meleneliti mahad Al Zaytun di Indramayu tahun 2022. Ia juga mengaku sudah paham semua mengenai seluk beluk Al-Zaytun.

BACA JUGA: BNPT Mengkaji Hubungan Mahad Al Zaytun dengan NII

(Kaje/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
jetour g700
Jetour Pamerkan Jetour G700, SUV Amfibi!
Boruto Season 2
Setelah 2 Tahun Vakum, Boruto Comeback dengan Season 2!
Peran Utama Film Gundik
Awalnya Bukan Luna Maya! Anggy Umbara Bocorkan Fakta di Balik Pemilihan Peran Utama Film Gundik
noel sidak
Viral, Noel Dicueki saat Sidak Kantor di Pekanbaru: Kayak di Surabaya?
MPL ID
MPL ID x NBA, Saat Esports dan Basket Bersatu di Satu Arena
Berita Lainnya

1

Bupati Cirebon Luncurkan Program 'DAKOCAN'

2

Gedung BPJS Kesehatan Cempaka Putih Jakarta Pusat Kebakaran, 19 Unit Mobil Pemadam Dikerahkan

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Link Live Streaming Inter Milan vs AC Milan Selain Yalla Shoot di Semifinal Coppa Italia Leg 2

5

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!
Headline
pemain sirkus OCI
Kisah Tragis Mantan Pemain Sirkus OCI, Disetrum Hingga Makan Kotoran
Mahasiswa HI Unair
Tembus KBRI Turki! Mahasiswa HI UNAIR Ungkap Serunya Magang di Ankara
ASN jakarta wajib naik angkutan umum
Pergub Terbaru, ASN Jakarta Wajib Naik Angkutan Umum Tiap Rabu!
bukalapak defisit
Bukalapak Defisit Rp 10 Triliun, BEI Pertanyakan Keputusan Buyback Saham

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.