BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut Istana Kepresidenan Jakarta dan Bogor berbau kolonial jadi sorotan publik.
Pernyataan itu disampaikan saat menjamu para kepala daerah di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN).
Jokowi bercerita Istana Negara digunakan oleh Gubernur Jenderal Pieter Gerardus van Overstraten. Lalu Istana Merdeka dipakai Gubernur Jenderal Johan Wilhelm van Lansberge.
Adapun Istana Kepresidenan di Bogor, kata Jokowi, pernah dipakai oleh Gubernur Jenderal GW Baron van Imhoff.
“Jadi bau-baunya kolonial, selalu saya rasakan, setiap hari dibayang-bayangi,” ucap Jokowi di Istana Negara, IKN, dilansir Rabu,(14/08/2024)
Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana membaca sejumlah poin komunikasi politik dari pernyataan Jokowi.
Pertama, ia menilai Jokowi ingin mengukir citra baik pada pembangunan istana baru di IKN. Hal itu ia lakukan dengan melabeli istana-istana lama sebagai buatan kaum penjajah.
Makna kedua dari pernyataan Jokowi adalah pembuktian janji politik. Jokowi, ingin menunjukkan ke publik bahwa pembangunan ibu kota negara baru bukan sekadar janji politik.
BACA JUGA: Usai Sidang Kabinet, Jokowi-Ma’ruf Amin Lakukan Peletakan Batu Pertama Kawasan Inti IKN
Sebelumnya, Jokowi mulai beraktivitas di IKN usai dua istana rampung dibangun. IKN memiliki Istana Garuda yang berfungsi sebagai kantor presiden dan Istana Negara yang berfungsi sebagai tempat acara kenegaraan.
Jokowi menggelar sidang kabinet perdana di Istana Negara, Selasa (13/8). Dia mengundang semua menteri Kabinet Indonesia Maju. Hanya Mendikbudristek Nadiem Makarim dan Menteri PPPA I Gusti Bintang Puspayoga yang tak hadir di rapat itu.
(Kaje)