BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Presiden Joko Widodo memerintahkan para menteri menjaga stabilitas saat transisi pemerintahan ke Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Jokowi bahkan meminta bawahannya tak membuat kebijakan ekstrem. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat sidang kabinet paripurna di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Jumat (13/9).
Ia mengatakan dirinya tak ingin melihat gejolak saat peralihan kekuasaan.
“Jangan membuat kebijakan ekstrem terutama berkaitan hajat orang banyak, yang berpotensi masyarakat luas dan berpotensi menimbulkan gejolak,” kata Jokowi seperti disiarkan dalam Youtube Sekretariat Presiden.
Jokowi mengatakan pemerintah memerlukan stabilitas agar pembangunan berjalan lancar. Oleh sebab itu, ia meminta para menteri menjaga daya beli masyarakat, inflasi, hingga keamanan.
Jokowi meminta para menteri Kabinet Indonesia Maju untuk mendukung penuh proses transisi pemerintahan kepada presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Jokowi, hal itu merupakan bagian dari strategi agar program presiden langsung berjalan efektif.
Dia pun menginstruksikan menteri menyusun sekaligus menyetujui usulan regulasi agar program pemerintahan Prabowo-Gibran bisa segera dijalankan.
“Kita semua harus mendukung penuh program presiden terpilih, pastikan transisi pemerintahan berjalan efektif, agar setelah dilantik pemerintahan baru bisa segera bekerja dan berlari kencang,” ujar Jokowi.
BACA JUGA: Ternyata Ini Rencana Jokowi Setelah Lengser Jabatan
Saat menyampaikan arahan pembukaan sidang kabinet, Jokowi mengucapkan terima kasih kepada para menteri yang telah berdedikasi dalam menjalakan instruksi presiden dan melaksanakan program serta visi misi pemerintah.
“Ini adalah sidang kabinet terakhir dari Kabinet Indonesia Maju. Pada kesempatan baik ini saya mau menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya untuk kerja keras, dedikasi dari bapak-ibu semuanya,” kata Jokowi
(Usk)