JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Juru Bicara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Usman M Tokan mengapresiasi keputusan Jokowi, yang memilih Partai Solideritas Indonesia (PSI) ketimbang partainya.
Ia menilai, Jokowi memahami budaya politik partai-partai di Indonesia termasuk PPP.
“Menurut pandangan pribadi kami biarkan beliau menjadi negarawan dengan segudang pengalaman sampai saat ini,” kata Usman Senin (10/06/2025).
Jika memang Jokowi memilih PSI, kata Usman, merupakan pilihan politik pribadi.
“Lagi pula sekarang anak beliau juga sudah menjadi Ketum PSI. Dalam konteks etika dan moral politik itu sesuatu yang bagus, masak bapak di partai A lalu anak dipartai B kemudian mantu atau cucu di partai C, itu sesuatu yang incredible,” ujarnya.
Di sisi lain, ia meyakini Jokowi mengerti dengan sistem politik dan budaya di Indonesia.
“PPP dari kelahirannya saja sudah menggambarkan sebagai partai politik unik, memiliki kekhasannya sendiri.”
BACA JUGA:
Pengamat Sebut Kans Besar Jokowi Jadi Ketum PPP, jika Ada Campur Tangan Ini
Ia mengingatkan kembali akar dari partai berlogo Ka’bah itu, untuk memperjuangkan kepentingan Umat Islam Indonesia sejak 52 tahun lalu.
“Sebagai partai politik yang tetap konsisten memperjuangkan kepentingan umat Islam Indonesia dan dunia pada umumnya, lahir dari rahim para ulama Indonesia melalui fusi partai politik Islam di 1973,” katanya.
Namun, PPP terus berbenah untuk melahirkan sosok ketua umum yang diputuskan dalam acara muktamar pada September 2025 mendatang.
Diberitakan sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi) memilih Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ia mengklaim, tak tertarik menjadi ketua umum PPP.
“Enggaklah, yang di PPP saya kira banyak calon calon ketua umum yang jauh lebih baik, punya kapasitas, kapabilitas, kompetensi,” kata Jokowi
Ia lantaran memperhatikan banyaknya tokoh yang masuk pada bursa Calok ketua umum partai berlogo Ka’bah itu. Dengan demikian, ia menegaskan, akan memilih PSI.
Selain itu, ia turut menanggapi pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri. Keduanya bersua, dalam peringatan Hari Lahir Pancasila di Kantor Kementerian Luar Negeri, Senin (02/06).
“Biasa saja bagus,”
Meski terlihat biasa, kata Jokowi, bahwa hal itu adalah positif.
(Saepul)