JAKARTA,TM.D: Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Vietnam Vo Van Thuong, pada Jumat (12/01/2024), di Istana Kepresidenan, Hanoi, Vietnam. Dalam pernyataan pers bersama, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa pada pertemuan tersebut Indonesia dan Vietnam menyepakati sejumlah kerja sama, salah satunya peningkatan target perdagangan baru.
Pada bidang investasi, Presiden Jokowi menyambut baik peningkatan investasi antara kedua negara, perusahaan besar, dan unicorn Indonesia yang telah berinvestasi di Vietnam secara signifikan.
“Saya yakin mereka akan diberikan kemudahan dan perlindungan yang baik, dan saya mendorong perusahaan Vietnam untuk memperkuat investasinya di Indonesia,” ucap Presiden Jokowi melansir laman setkab.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Tetapkan Keppres Tentang Cuti Bersama ASN 2024, Catat Tanggalnya!
Presiden Jokowi menghadiri dialog bisnis bersama pengusaha/investor Vietnam pada kunjungannya ke negara tersebut, Sabtu (13/1). Dialog tersebut juga turut dihadiri Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh.
Dalam dialog tersebut presiden membahas sejumlah hal, mulai dari IKN Nusantara, investasi produsen mobil listrik Vietnam VinFast di Indonesia, hingga target menjadi negara berpendapatan tinggi pada 2045.
Jokowi mengajak para pengusaha Vietnam untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Saya mengundang Bapak, Ibu sekalian untuk berinvestasi di ibu kota baru Indonesia Nusantara sesuai dengan keahlian masing-masing perusahaan,” ujar Presiden dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (13/1).
Dalam kesempatan itu, Presiden juga mendorong Indonesia dan Vietnam untuk terus memperkuat kolaborasi kedua negara guna mewujudkan visi menjadi negara berpendapatan tinggi di tahun 2045.
“Indonesia dan Vietnam memiliki visi yang sama yaitu untuk menjadi high income country di tahun 2045 dan untuk mewujudkannya kita memerlukan kekuatan kolaborasi termasuk kolaborasi di sektor bisnis,” ujar Presiden.
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi bursa karbon yang sangat besar yaitu lebih dari US$ 200 miliar. Pasar karbon tersebut menurut Presiden, telah diluncurkan pada tahun 2023 lalu. “Saya harap ini ada CT Group bisa menjadi bagian penting di dalamnya,” katanya.
Selanjutnya terkait investasi VinFast di Indonesia dalam industri mobil listrik, Presiden berharap target produksi di tahun 2026 dapat segera terlaksana.
Selain itu, Kepala Negara juga berharap agar VinFast dapat membuka kolaborasi dengan para pengusaha Indonesia.
“Saya berharap VinFast juga dapat berkolaborasi dengan pengusaha dan peneliti-peneliti di Indonesia,” lanjutnya.
Di samping itu, dalam rencana pengembangan kawasan mulai dari infrastruktur bandara hingga pariwisata di Indonesia, Presiden berharap kerja sama Indonesia dengan perusahaan Vietnam Sovico Group dapat segera terlaksana.
Presiden juga mendorong agar jumlah penerbangan maskapai penerbangan VietJet dapat diperbanyak menuju sejumlah destinasi super prioritas Indonesia. “Seperti di Labuan Bajo, di Mandalika, di Likupang, di Borobudur, dan Danau Toba,” kata Presiden.
(Usk)