BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Johann Zarco mengaku frustrasi setelah gagal menemukan ritme di atas motor Honda dalam dua seri terakhir MotoGP.
Pebalap LCR Honda itu menegaskan performanya merosot drastis dan baru akan mendapat komponen baru setelah MotoGP Barcelona, 5–7 September 2025.
Di MotoGP Hungaria, Zarco kembali gagal meraih poin maksimal. Setelah diseruduk Enea Bastianini di sprint race, balapan utamanya berakhir di gravel trap Tikungan 8 saat balapan menyisakan enam lap. Padahal, start dari posisi ke-18, ia sempat naik hingga posisi ke-12 dan berpeluang finis di zona poin.
“Awalnya semuanya baik-baik saja untuk finis dengan poin, tapi saya terjatuh di Turn 8. Saya tidak menyangka karena hanya melewati kerb dan motor langsung menutup bagian depan,” ujar Zarco, melansir motosport, Rabu (27/8/2025).
Zarco mengaku kehilangan feeling dengan motor sejak dua seri terakhir.
“Saya merasa kehilangan flow. Pace saya tidak cukup cepat untuk mencapai target. Saya ingin kembali ke 10 besar, semoga di Barcelona saya bisa menemukannya lagi,” ucapnya.
Performa Zarco sempat konsisten di awal musim dengan 97 poin dari tujuh seri pertama, termasuk kemenangan di MotoGP Prancis. Namun kini ia hanya menambah 17 poin dari enam seri berikutnya dan terlempar ke posisi kesembilan klasemen, unggul tipis lima poin dari Fabio Quartararo.
Baca Juga:
Zarco Merasa Terjebak, Motor Honda Tak Lagi Memberi Harapan
Situasi ini kontras dengan tim pabrikan Honda (HRC) yang menunjukkan tren positif di Hungaria. Luca Marini dan Joan Mir berhasil menembus Q2, finis keempat dan keenam di sprint, serta Marini finis kelima di balapan utama. Mereka menggunakan sasis terbaru dan komponen baru yang belum tersedia untuk Zarco.
“Part baru? Mungkin, tapi jelas bukan untuk Barcelona. Saya baru akan menjalani tes setelah Barcelona untuk mencoba part baru atau mengonfirmasi beberapa aerodinamika. Untuk saat ini, saya harus menemukan solusi dengan motor yang ada karena ini satu-satunya yang saya miliki,” tegas Zarco.
Pebalap Prancis ini berharap lintasan Catalunya bisa mengembalikan kecepatannya, setelah kesulitan di sirkuit stop-and-go seperti Austria dan Hungaria.
(Budis)