BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Jepang kembali jadi sorotan dunia, karena adakan aplikasi kencan yang canggih, strategi uniknya ini untuk mengatasi krisis demografi yang makin mengkhawatirkan.
Angka kelahiran yang terus menurun setiap tahun memaksa pemerintah Negeri Sakura mencari cara kreatif untuk mendorong warganya menikah dan membangun keluarga.
Salah satu langkah terbaru yang cukup mencuri perhatian datang dari dunia digital lebih tepatnya dari aplikasi kencan online bernama Tapple. Platform ini sangat populer di Jepang, dengan lebih dari 20 juta pengguna yang aktif mencari pasangan hidup.
Dalam upaya mendukung program pemerintah, Tapple meluncurkan fitur baru yang sangat revolusioner pada Rabu (30/4/2025). Fitur ini memungkinkan verifikasi status pernikahan langsung dari data resmi pemerintah, demi mencegah praktik curang dari pengguna yang mengaku lajang padahal sudah menikah.
Langkah ini bukan hanya inovatif, tetapi juga dinilai sebagai bentuk perlindungan serius terhadap kepercayaan pengguna. Karena berdasarkan data internal, sebanyak 69 persen perempuan dan 54 persen laki-laki pengguna Tapple merasa khawatir lawan bicara mereka tidak jujur soal status pernikahan.
Baca Juga:
Pakai Aplikasi JMO, Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan Lebih Mudah dan Cepat
Cek! Link Live Streaming Aplikasi CCTV Lalu Lintas Lebaran 2025
Sudah Terverifikasi
Dengan adanya fitur verifikasi ini, pengguna bisa lebih tenang dalam menjalin komunikasi. Terlebih di era digital seperti sekarang, kejujuran jadi salah satu mata uang paling mahal dalam dunia percintaan online.
Tapple pun menjelaskan bahwa pengguna yang ingin memanfaatkan fitur ini harus memberikan izin aplikasi untuk mengakses portal daring milik pemerintah Jepang. Setelah itu, sistem akan secara otomatis memverifikasi apakah seseorang benar-benar masih lajang atau sudah menikah.
Menariknya, jika pengguna terbukti telah menikah namun tetap membuat akun kencan, akun tersebut akan langsung ditangguhkan secara otomatis. Tindakan tegas ini dinilai penting untuk menjaga ekosistem aplikasi tetap bersih, jujur, dan nyaman bagi para pencari cinta sejati.
Langkah ini bukan sekadar fitur tambahan biasa. Ia menunjukkan bahwa Jepang serius membangun ekosistem percintaan yang sehat, bahkan melalui jalur digital. Seolah ingin menyampaikan pesan bahwa cinta boleh online, tapi harus tetap offline dari kebohongan.
Dengan populasi menua dan kelahiran bayi terus menurun, solusi seperti ini diharapkan bisa membantu lebih banyak warga Jepang menemukan pasangan hidup yang tepat dan akhirnya membentuk keluarga.
Langkah berani Tapple ini pun dinilai bisa menjadi inspirasi bagi platform kencan di negara lain, termasuk Indonesia. Terlebih, dengan makin meningkatnya jumlah pengguna aplikasi dating, transparansi dan keamanan menjadi kunci utama.
Karena pada akhirnya, cinta bukan soal swipe kanan atau kiri tapi soal niat yang murni dan status yang jujur.
(Hafidah Rismayanti/Budis)