MEKKAH,TM.ID : Mobil golf mulai digunakan oleh jemaah Indonesia di wilayah Mina sebagai layanan transportasi untuk memudahkan akses menuju maktab setelah melempar jumrah.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief, mengungkapkan bahwa mobil golf telah dioperasikan dan diparkir di area tertentu di Mina.
“Iya sudah dioperasionalkan dan sudah terparkir di sana dan berjejer,” kata Hilman Latief, di Tenda Misi Haji Indonesia, Mina, Kamis (29/6/2023).
Namun, Hilman mengakui bahwa operasional mobil golf belum berjalan sesuai harapan karena terbatas hanya di beberapa titik. Dia menyatakan bahwa pengoperasian mobil golf tidak semudah yang diharapkan dan telah diminta sejak tahun lalu. Mobil-mobil tersebut hanya dapat beroperasi di lokasi tertentu.
Hilman menjelaskan bahwa meskipun waktu operasional mobil golf tidak dibatasi, fasilitas ini sangat membantu jamaah yang tersesat setelah melempar jumrah dan kesulitan kembali ke maktab karena jalan ditutup oleh tim pengamanan Arab Saudi.
“Apalagi kemarin hari pertama jamaah masih orientasi tempat. Pulang dari wudlu mau balik ke tenda, ternyata sudah keluar dan jauh dari tenda yang ditempati, karena bentuk tendanya sama semua,” kata Hilman.
Dari pantauan di lokasi, mobil golf ini beroperasi di jembatan 04 yang memudahkan peserta haji kembali ke maktab, terutama bagi mereka yang berada di maktab-maktab di punggung bukit seperti maktab 73, 72, 71, 70, serta maktab 57 hingga 62.
BACA JUGA: Wukuf Tuntas, Jemaah Haji Jabar Dapat 2 Perlakuan Istimewa
Mobil golf ini dimanfaatkan untuk mengantar peserta haji yang terpisah dari rombongannya dan tersesat jauh dari maktab setelah melempar jumrah di jamarat.
Salah satu peserta haji, Saadah (55), dari kloter SOC 35, mengungkapkan bahwa ia tersesat dan tidak tahu jalan pulang menuju maktabnya setelah melempar jumrah. Saadah merasa bersyukur karena dapat diantar dengan menggunakan mobil golf, sehingga ia tidak perlu berjalan kaki dan menempuh jarak yang cukup jauh.
Arief Nurawi, Kepala Seksi Layanan Lansia Satgas Mina, mengatakan bahwa pengoperasian mobil golf sebagai sarana transportasi bagi peserta haji ini merupakan yang pertama kali dilakukan. Meskipun masih terdapat keterbatasan dalam pengoperasian mobil golf, Arief menganggap langkah ini layak diapresiasi sebagai tindak lanjut dari kesepakatan sebelumnya.
(Budis)