JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Jemaah Haji Indonesia yang berangkat pada gelombang kedua, mulai diterbangkan ke Arab Saudi, hari ini, Jumat (24/5/2024). Mereka dari embarkasi Tanah Air akan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Kemudian, mereka berangkat ke Makkah untuk menunaikan Umrah Wajib.
Kepala Bidang Bimbingan Ibadah pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Zulkarnain Nasution mengimbau, jemaah haji gelombang kedua untuk melakukan mandi sunah dan mengenakan kain ihram sejak dari embarkasi.
“Kami minta Tim Pimbingbing Ibadah Haji Indonesia (TPHI) Kloter untuk memperhatikan jemaahnya pada saat keberangkatan, agar mereka sudah mandi sunah dan mengenakan kain ihram sejak di embarkasi Tanah Air,” terang Zulkarnain di Jeddah, Jumat (24/5/2024).
BACA JUGA: Pesawat Garuda Haji Kloter 5 Makassar Lakukan return to base
“Terlebih lagi jemaah haji yang proses keberangkatannya sudah melalui layanan fast track,” sambungnya.
Zulkarnain mengatakan, dengan imbauan itu diharapkan memudahkan jemaah yang akan mengambil miqat di Yalamlam. Sehingga, mereka tidak lagi mandi atau berganti kain ihram di dalam pesawat.
“Jemaah yang akan miqat di Yalamlam, tinggal salat di kursi pesawat dan langsung berniat ihram umrah,” jelasnya.
“Untuk bersuci, jemaah bisa bertayammum sebagai pengganti wuduk ketika di dalam pesawat,” sambungnya.
Berpakaian ihram sejak di Embarkasi sangat penting bagi jemaah yang akan miqat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
Pasalnya, waktu yang tersedia terbatas. Sehingga, sesampainya di bandara, jemaah bisa langsung berwudlu, salat sunnah dan niat umrah, kemudian menuju bus untuk berangkat ke Makkah Al-Mukarramah.
“Miqat jemaah haji Indonesia bisa dilakukan ketika sampai di Bandara King Abdul Azis Jeddah. Hal ini sudah ditetapkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 1980, 1981, dan 2006, bahwa miqat di Bandara Jeddah sah hukumnya,” tegas Zulkarnain.
Kepada Petugas Pembimbing Ibadah, Zulkarnain juga meminta untuk memberikan bimbingan kepada jemaah soal niat umrah sebelum jemaah haji diberangkatkan dari aula transit ke bus yang akan membawa ke Mekkah.
Pembimbing ibadah juga harus berperan sebagai pengingat jemaah terkait larangan setelah berihram.
Berkaca dari tahun sebelumnya, lanjut Zulkarnain, terkadang ada kain ihram jemaah yang kotor dan terkena najis saat tiba di bandara Jeddah. Selain itu, juga jemaah yang hanya memakai sepatu, tidak punya sandal jepit.
(Saepul/Budis)