BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Langkah tak biasa diambil sektor ganda putra Indonesia jelang rangkaian turnamen Asia bulan Juli mendatang. Fajar Alfian, salah satu pemain senior andalan Tanah Air, akan tampil dengan pasangan baru, Muhammad Shohibul Fikri.
Duet ini bukan terbentuk dari rencana jangka panjang, melainkan hasil dari situasi darurat di skuad pelatnas PBSI.
Dua ganda putra utama sedang tidak dalam kondisi siap bertanding, Rian Ardianto, partner lama Fajar, harus absen karena urusan keluarga, sementara Daniel Marthin, partner tetap Fikri, masih dalam proses pemulihan cedera lutut pasca Piala Sudirman.
“Rian tidak bisa tampil di Jepang dan China karena alasan keluarga, sementara Daniel juga masih dalam pemulihan. Karena itu saya dipasangkan dengan Fikri,” jelas Fajar kepada media dikutip Minggu (15/6/2025).
Meski statusnya sementara, Fajar menegaskan bahwa kolaborasinya dengan Fikri bukan sekadar ‘mengisi slot kosong’. Justru, ia melihat kesempatan ini sebagai ajang penyegaran usai lebih dari satu dekade bermain dengan Rian.
“Sudah 11–12 tahun saya selalu dengan Rian di turnamen individu. Sekarang saya ingin mencoba partner lain, bukan hanya sekadar tampil, tapi benar-benar ingin mengukur kemampuan saya dalam kondisi yang berbeda,” ungkap Fajar.
Baca Juga:
Gagal Penuhi Target, PBSI Evaluasi Pemain
Bersama Fikri, Fajar dijadwalkan turun di tiga turnamen besar secara beruntun: Japan Open (Super 750), China Open, dan Macau Open, semua berlangsung pada rentang Juli hingga Agustus 2025.
Keputusan ini juga mendapat lampu hijau dari jajaran pelatih, terutama dari pelatih ganda putra Antonius Budi Ariantho. Ia menilai penting menjaga ritme bertanding para pemain, termasuk Fajar dan Fikri.
“Fajar akan berpasangan dengan Fikri di tiga turnamen. Selain karena kondisi Rian dan Daniel, tujuan utamanya agar mereka tetap mendapat suasana pertandingan dan tidak kehilangan sentuhan kompetitif,” kata Antonius.
Menariknya, pasangan ini bisa menjadi eksperimen berharga dalam konteks regenerasi dan rotasi pasangan di sektor ganda putra, yang selama ini masih mengandalkan nama-nama lama.
Kombinasi gaya bermain Fajar yang lebih agresif dengan pertahanan solid Fikri bisa saja menciptakan dinamika baru yang menjanjikan.
Jika performa mereka menjanjikan di rangkaian Tour Asia, bukan tak mungkin duet ini bakal jadi alternatif strategis bagi PBSI dalam rotasi ganda putra elite di turnamen besar mendatang.
(Budis)