BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Menjelang bulan suci Ramadan, harga sejumlah komoditas di Pasar Kosambi, Kota Bandung, mengalami kenaikan signifikan. Beberapa bahan pokok seperti cabai, wortel, tomat, dan kentang mengalami lonjakan harga akibat meningkatnya permintaan.
Salah seorang pedagang sayuran, Eli, mengungkapkan bahwa kenaikan harga ini merupakan tren tahunan yang selalu terjadi menjelang Ramadan.
“Setiap menjelang Ramadan, harga pasti naik karena permintaan pelanggan juga meningkat. Seperti cabai, wortel, tomat, kentang, cabai rawit, dan cabai besar semuanya naik sekarang,” ujar Eli di Pasar Kosambi, Selasa (25/2/2025).
Eli menyebutkan bahwa harga cabai rawit saat ini mencapai Rp90 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp70 ribu. Sementara itu, cabai keriting merah yang sebelumnya Rp50 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp60 ribu per kilogram.
“Naiknya cukup drastis. Cabai rawit dari Rp70 ribu sekarang jadi Rp90 ribu per kilo. Cabai keriting merah juga naik dari Rp50 ribu jadi Rp60 ribu,” tambahnya.
Tak hanya cabai, kenaikan harga juga terjadi pada bawang dan sayuran lainnya.
“Bawang merah yang awalnya Rp38 ribu per kilogram sekarang naik menjadi Rp42 ribu. Sedangkan bawang putih masih stabil. Kentang juga naik dari Rp19 ribu atau Rp20 ribu per kilogram kini menjadi Rp22 ribu. Wortel dari Rp18 ribu naik ke Rp22 ribu, dan tomat yang sebelumnya Rp12 ribu kini menjadi Rp15 ribu per kilogram,” jelasnya.
BACA JUGA:
Daftar Harga Bahan Pokok Jelang Ramadhan 2025 di Kabupaten Bandung: Cabe Rawit Paling Parah
Kendalikan Inflasi di Kota Bandung, bank bjb Tanam Bibit Cabai, Bawang Merah dan Tomat
Eli berharap harga komoditas tidak mengalami lonjakan yang terlalu tinggi agar tetap terjangkau bagi masyarakat.
“Mudah-mudahan harga tidak naik terlalu signifikan. Tapi ini sudah jadi tradisi tahunan,” katanya.
Sementara itu, pedagang telur di Pasar Kosambi, Elis, juga mencatat adanya kenaikan harga telur menjelang Ramadan.
“Dulu harga telur masih sekitar Rp27 ribu sampai Rp28 ribu per kilogram. Sekarang sudah mencapai Rp31 ribu hingga Rp32 ribu per kilogram,” ungkap Elis.
Meski demikian, ia memastikan pasokan telur di Pasar Kosambi masih aman, termasuk untuk kebutuhan Ramadan. Namun, kenaikan harga berdampak pada daya beli masyarakat.
“Pasokan telur masih aman, tapi harga yang naik membuat pembeli mengurangi jumlah belanja. Yang biasanya beli satu kilogram, sekarang hanya setengah kilogram,” pungkasnya.
(Rizky Iman/Budis)