BATAM,TM.ID: Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Batam Zul Arif mengatakan, pihaknya menggelar operasi pasar murah menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
Menurut Zul Arif, terdapat 10 titik operasi pasar murah yang telah dijadwalkan mulai tanggal 12 hingga 16 April 2023.
“Sama seperti tahun lalu, daging cepat sekali habisnya sehingga kami ajukan permintaan agar bisa ditambah pasokan nanti ketika pasar murah digelar,” kata dia.
Adapun 10 titik operasi pasar murah tersebut, di antaranya Kelurahan Sungai Binti, Buliang, Tiban Indah, Lubuk Baja Kota, Mangsang, Sungai Langkai, Tanjung Sengkuang, Sadai, Belian, dan Sambau.
Ia menyebutkan komoditi yang dijual, yaitu bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, dan beras Bulog.
Selain itu, daging beku sapi, daging beku kerbau, daging ayam beku, gula, mentega, tepung, dan sayur mayur.
Kegiatan ini juga akan menggandeng OPD terkait untuk menyediakan kebutuhan sayuran serta pihak distributor dan Bulog yang siap menyuplai pasokan selama kegiatan pasar murah dilaksanakan.
BACA JUGA: Satgas Pangan Polri Cek Harga di Pasar Bandung Jelang Lebaran 2023
Zul menjelaskan sesuai dengan permintaan Pemkot Batam kepada distributor agar bisa memberikan harga yang lebih murah dari harga pasar.
“Kegiatan pasar murah diharapkan bisa berperan dalam mengintervensi harga pasar, jelang lebaran,” ujar dia.
Pemkot Batam juga mendorong suplai daging selama kegiatan pasar murah dapat ditambah karena kemungkinan akan ramai diminati masyarakat.
Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau mengimbau warga di kota itu agar tidak melakukan aksi borong menjelang Idul Fitri 1444 Hijriah.
Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad setelah melakukan peninjauan di pasar tradisional di Batam, Jumat (7/4), mengatakan saat ini harga cukup terkendali dan terjaga.
Ia menambahkan kenaikan harga pangan biasanya terjadi pada saat mendekati Lebaran, karena peningkatan permintaan akan berpengaruh kepada harga.
“Hukum ekonomi berlaku di sana. Namun kami bersama distributor berupaya menekan harga, dan memastikan pasokan tidak terkendali. Karena Batam bukan daerah penghasil, sehingga berharap dari luar daerah,” kata dia.
(Budis)