BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Teka-teki sosok Direktur Teknik Persib Bandung akhirnya terjawab. Persib Bandung secara resmi menunjuk Jajang Nurjaman untuk mengisi posisi Direktur Teknik Persib tersebut.
Pria yang akrab disapa Janur tersebut akan langsung menjalankan tugas barunya dengan fokus utama pada pembinaan pemain muda, sebagai bagian dari penguatan fondasi masa depan klub.
Janur bukanlah sosok baru di lingkungan Persib. Pria asal Majalengka pernah memperkuat Persib sebagai pemain dalam dua periode, yakni pada tahun 1977–1978 dan 1986–1992.
Setelah pensiun sebagai pemain, kiprahnya di Persib berlanjut melalui berbagai peran, mulai dari asisten pelatih (1993–1995 dan 2007), pelatih sementara (2006 dan 2007).
Baca Juga:
Buka-Bukaan Bojan Hodak, Tertarik Datangkan Sayuri Bersaudara ke Persib
Link Live Streaming Malut United vs Persib Bandung Selain Yalla Shoot
Lalu Janur pernah ditunjuk sebagai pelatih kepala pada 2013–2015 serta 2016–2017. Di bawah kepemimpinannya, Persib berhasil meraih gelar juara Indonesia Super League 2014 dan Piala Presiden 2015.
Deputy CEO PT Persib Bandung Bermartabat, Adhitia Putra Herawan menjelaskan bahwa penunjukan Janur merupakan bagian dari proses transformasi klub yang dilakukan secara menyeluruh.
“Persib saat ini tidak hanya sedang bertransformasi, tetapi juga terus berevolusi dalam berbagai aspek. Salah satu fokus utama kami adalah penguatan sistem pembinaan pemain muda,” ujar Adhit.
Ia menambahkan, posisi Direktur Teknik berada di luar struktur tim utama, namun memiliki peran penting dalam mendukung penguatan tim secara keseluruhan.
“Kami membutuhkan sosok yang memahami secara mendalam kultur sepakbola Bandung dan memiliki pengalaman melatih di level tertinggi. Kami yakin, Jajang Nurjaman adalah figur yang tepat untuk mengemban tugas ini,” lanjutnya.
Sebagai Direktur Teknik, Adhi melanjutkan, Janur akan bertanggung jawab menyusun kurikulum pembinaan pemain muda, serta mencari dan mengembangkan bibit-bibit unggul sebagai regenerasi pemain Persib.
“Peran Direktur Teknik sangat penting dalam memberikan arahan yang tepat terkait pembinaan pemain usia muda. Kurikulum yang disusun juga akan melengkapi sistem yang telah berjalan di Akademi Persib, sekaligus menjadi acuan dalam pengembangan sepakbola usia dini di Kota Bandung,” pungkas Adhit. (RF/Usk)