BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Penjaga gawang PSIM Jogja, Cahya Supriadi keluar jadi man of the match pada pertandingan kontra Persib Bandung. Akan tetapi Cahya Supriadi memiliki sedikit rasa kecewa atas pencapaian tersebut.
Kekecewaan itu disebabkan kegagalan PSIM Jogja dalam meraih kemenangan. Cahya menilai gelar man of the match tersebut seharusnya bisa dilengkapi dengan dengan hasil maksimal.
Pada laga yang digelar di Stadion Sultan Agung, Bantul pada Minggu, 24 Agustus 2025, Persib dan PSIM harus puas dengan skor imbang 1-1.
“Mungkin hasilnya juga mengecewakan karena kita kehilangan poin di kandang sendiri,” buka Cahya kepada awak media.
Baca Juga:
Kericuhan Pecah Usai Persib Bandung dan PSIM Jogja Bermain Imbang
Kegagalan Persib Mengeksekusi Penalti Disebabkan Beberapa Faktor
Meski kecewa, ia tetap bersyukur karena ini merupakan hasil terbaik. Selain itu gelar man of the match tersebut bukan serta merta kerja kerasnya seorang, tapi dukungan dari pemain lain.
“Tapi patut kita syukuri dapat satu poin dan saya bersyukur jadi MOTM pada pertandingan kali ini, karena berkat kerja keras di latihan semua pemain dan saya terapkan itu di pertandingan,” jelasnya.
Lebih lanjut lagi, gelar ini menjadikannya semakin termotivasi untuk mendapatkan tempat di skuat utama Timnas Indonesia U-23. Rencananya, ia juga akan meninggalkan PSIM dan memenuhi panggilan Timnas Indonesia U-23.
“Tidak masalah (jadi pelapis di Timnas) yang penting saya mendapatkan menit bermain di tim dan saya akan bekerja keras. Kemungkinan saya juga akan masuk TC lagi untuk kualifikasi Piala Asia, dan saya akan kerja keras dan ambil nomor satu di Timnas.” tutupnya. (RF/_Usk)