BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menunjukkan taringnya di bidang teknologi dengan meluncurkan inovasi terbaru: robot anjing berkaki empat canggih hasil kolaborasi bersama Ezra Robotics.
Robot ini dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan industri dan masyarakat dengan fitur kecerdasan buatan (AI), sensor canggih, serta kemampuan navigasi otonom.
Inovasi ini dikembangkan melalui sinergi antara Kelompok Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Robotika di bawah naungan Pusat Unggulan Iptek (PUI) Kecerdasan Buatan untuk Kesehatan dan Masyarakat ITS, bekerja sama dengan Departemen Teknik Komputer ITS dan perusahaan teknologi Ezra Robotics.
Robot berkaki empat ini dilengkapi berbagai teknologi mutakhir, termasuk sistem navigasi berbasis Lidar, GPS, sensor suhu inframerah, hingga sensor akustik.
Dengan kecanggihan tersebut, robot mampu menjalankan fungsi patroli otomatis di lingkungan industri seperti gardu listrik, mendeteksi suhu abnormal, serta mengidentifikasi potensi bahaya atau anomali.
“Robot ini dirancang untuk bisa memetakan area secara mandiri dan melaksanakan inspeksi rutin tanpa campur tangan manusia,” ungkap Koordinator Tim Robotika ITS, Muhtadin, ST., MT., melansir laman resmi ITS.
Menurutnya, robot juga dilengkapi sistem deep learning yang memungkinkan pengenalan warna dan citra termal secara otomatis, serta mengirimkan data observasi ke pusat kendali secara real time.
Tangguh di Medan Sulit dan Responsif terhadap Perintah Suara
Keunggulan utama robot ini terletak pada mobilitasnya yang tinggi. Dengan empat kaki fleksibel, robot mampu menavigasi berbagai medan – dari jalan berbatu, tangga, hingga rintangan tak terduga – menjadikannya lebih stabil dibanding robot beroda.
Menariknya, robot ini juga sudah terintegrasi dengan teknologi Large Language Model (LLM) Google Gemini. Hal ini memungkinkan robot memahami dan merespons perintah dalam bahasa alami, menjadikannya alat bantu yang potensial di sektor rumah tangga maupun tanggap darurat.
“Dengan fitur ini, robot bisa digunakan sebagai asisten rumah tangga hingga penanganan awal saat terjadi bencana,” tambah Muhtadin, dosen Teknik Komputer ITS yang juga alumni Teknik Elektro ITS.
Robot anjing ini hadir dalam dua varian: robot kecil setinggi 45 cm untuk kebutuhan rumah tangga, dan robot besar setinggi 71 cm untuk keperluan industri. Keduanya mampu berjalan, berlari, bahkan melompat secara otonom.
“Penggunaan robot dapat disesuaikan dengan sektor masing-masing. Untuk rumah tangga, versi kecil sudah sangat memadai, sedangkan sektor industri membutuhkan versi besar yang lebih tangguh,” jelas Muhtadin.
Arah Komersialisasi dan Kontribusi terhadap SDGs
ITS menargetkan robot ini akan segera dikomersialkan untuk berbagai sektor industri seperti pertambangan, migas, hingga logistik. Tim pengembang juga terus melakukan pengujian di lingkungan nyata guna menyempurnakan performa robot di lapangan.
Baca Juga:
Wayang Geugeus Kota Banjar: Inovasi Seni dari Jerami yang Menghidupkan Tradisi Ngabumi
LAVEA: Inovasi Reed Diffuser Ramah Energi Karya Mahasiswa Polije
Tak hanya unggul dari sisi teknologi, inovasi ini juga menjadi bentuk kontribusi ITS dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama pada Goal 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) serta Goal 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan).
“Melalui pengembangan robot ini, kami berharap bisa menghadirkan solusi berbasis teknologi yang mampu meningkatkan efisiensi industri, keselamatan kerja, dan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi tantangan masa depan,” pungkas Muhtadin.
(Virdiya/Aak)