BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Menyusui tidak hanya memperkuat ikatan emosional antara ibu dan anak, tapi juga dapat memberikan banyak manfaat bagi tumbuh kembang bayi.
Namun, apakah yang terjadi jika bayi tidak mendapatkan pemberian ASI secara eksklusif dari ibu?
ASI eksklusif yaitu masa dimana ibu hanya memberika ASI saja kepada bayi selama enam bulan pertama tanpa tambahan makanan atau cairan lain, termasuk air putih. Fase ini sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang bayi secara optimal.
Berikut ini merupakan dampak yang akan terjadi pada anak yang tidak mendapatkan ASI eksklusif pada saat enam bulan kehidupan pertamanya.
Dampak pada Anak yang Tidak Mendapatkan ASI Eksklusif
1. Tumbuh Kembang Otak Kurang Optimal
ASI mengandung asam lemak tak jenuh yang sangat penting untuk perkembangan otak bayi. Kekurangan ASI dapat menyebabkan perkembangan otak yang tidak optimal dan meningkatkan risiko stunting.
Berdasarkan penelitian di Jurnal Ilmu Kesehatan Sandi Husada Makassar, bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif berisiko 61 kali lebih rentan mengalami stunting.
2. Kurangnya Ikatan Emosional dengan Ibu
ASI tidak hanya memberikan nutrisi, tetapi juga memperkuat ikatan emosional antara ibu dan bayi. Menurut jurnal ilmiah di MDPI Journal, bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif mungkin akan mengalami stres dan kecemasan akibat kurangnya ikatan emosional ini.
3. Rentan Mengalami Infeksi
Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif memiliki daya tahan tubuh yang lebih rendah, sehingga lebih rentan terhadap berbagai infeksi seperti infeksi pencernaan, infeksi saluran pernapasan bagian atas, dan infeksi telinga.
4. Berisiko Tinggi Mengalami Penyakit Non Infeksi
Selain infeksi, bayi juga berisiko lebih tinggi mengalami penyakit non infeksi seperti obesitas, alergi, kekurangan gizi, asma, dan eksim jika tidak mendapatkan ASI eksklusif.
5. Gangguan Kesehatan Pencernaan
ASI memiliki efek pelindung terhadap infeksi saluran pencernaan. Bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif lebih sering mengalami gangguan pencernaan seperti diare dan sembelit.
Tips Meningkatkan Produksi ASI
1. Tingkatkan Frekuensi Menyusui
Menyusui secara langsung dan sering dapat meningkatkan hormon yang memicu produksi ASI. Menyusui minimal 8-12 kali sehari sangat disarankan.
2. Pompa ASI Secara Rutin
Menggunakan pompa ASI saat bayi tertidur atau setelah menyusui dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Mengompres payudara dengan hangat sebelum memompa juga dapat membuat proses lebih nyaman.
3. Mengonsumsi Makanan Sehat dan Air Putih
Memenuhi kebutuhan nutrisi dan vitamin serta memperbanyak asupan air putih sangat penting untuk meningkatkan produksi ASI dan mencegah dehidrasi.
4. Kelola Stres dengan Baik
Stres dapat mengurangi produksi ASI. Oleh karena itu, ibu disarankan untuk melakukan aktivitas yang dapat mengurangi stres seperti membaca, mendengarkan musik, atau berolahraga.
BACA JUGA: Manfaat Jagung Rebus untuk Ibu Hamil dan Menyusui
5. Menyusui di Kedua Sisi Payudara
Menyusui di kedua sisi payudara secara bergantian membantu memastikan produksi ASI seimbang di kedua sisi.
Jika ibu mengalami kesulitan dalam memberikan ASi eksklusif, segera konsultasikan di kliknik laktasi untuk mendapatkan bantuan yang tepat. Hal demikian, agar dapat membantu tumbuh kembang bayi secara optimal dan mencegah adanya stunting.
(Virdiya/Aak)