BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kebijakan mengirim anak-anak “nakal” ke barak militer kini jadi tren baru di kalangan para kepala daerah. Nama-nama seperti Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Bupati Cianjur Mohamad Wahyu Ferdian, Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, hingga Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, kompak menerapkan langkah kontroversial ini. Tapi, benarkah ini solusi terbaik?
Menurut psikolog klinis anak dan remaja, Mira Damayanti Amir, pendekatan seperti ini tidak cukup.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mulai menggulirkan kebijakan ini sejak Mei, bekerja sama dengan TNI AD. Program dijalankan di Lapangan Kujang Rindam III/Siliwangi, Bandung, serta Markas Menarmed 1 Kostrad di Purwakarta. Dedi menjelaskan bahwa anak yang dikirim bukan pelanggar “sekali-dua kali,” melainkan mereka yang sudah berulang kali membuat masalah serius dan gagal dibina oleh sekolah maupun orang tua.
“Tujuannya membentuk karakter, membangun kedisiplinan, serta memperbaiki fisik dan mental,” kata Dedi.
Kriteria Anak Nakal Masuk Barak Militer
Adapun kriteria kenakalan menurutnya antara lain:
- Sering ikut tawuran di dalam atau luar sekolah.
- Terlibat mabuk-mabukan atau konsumsi alkohol.
- Kecanduan game seperti Mobile Legends hingga begadang dan malas sekolah.
- Membangkang dan bahkan mengancam orang tua.
- Mengacau di sekolah dan mengganggu proses belajar.
- Sering bolos dan tidak sampai ke sekolah.
Cianjur Fokuskan pada Pembinaan Terpadu
Di Kabupaten Cianjur, pendekatan militer diterapkan terhadap 30 siswa SMP bermasalah. Pada Selasa, 6 Mei 2025, para siswa diantar langsung oleh orang tua mereka ke lokasi program pembinaan berbasis bela negara. Bupati Mohamad Wahyu Ferdian menandatangani MoU dengan Kodim 0608, Yonif Raider 300/Brajawijaya, serta melibatkan kepolisian dan BNN.
“Langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen kami memperbaiki kualitas generasi muda Cianjur. Mereka yang dianggap bermasalah atau nakal seperti terlibat tawuran, mabuk, hingga penyimpangan seksual akan mendapat pembinaan di barak,” ujarnya, dikutip dari Antara.
Baca Juga:
Program Barak Militer Diperluas. Jaring Kalangan Dewasa dan Disiapkan Loker
Soal Dedi Mulyadi Kirim Anak Kecanduan Game ke Barak Militer, PB ESI: Setuju, Edukasi Masyarakat
Singkawang Targetkan Pembalap Liar
Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, punya fokus berbeda. Program bela negara di sana ditujukan bagi anak-anak yang gemar balap liar. Tujuannya untuk mengubah pola pikir dan meningkatkan disiplin.
“Anak-anak ini nantinya tinggal di Camp Rindam selama menjalani program pembekalan bela negara,” katanya pada Sabtu, 3 Mei 2025.
Para remaja yang sebelumnya diamankan Satlantas Polres Singkawang kini wajib mengikuti program ini di Rindam XII/Tanjungpura. Pembinaan diberikan oleh tim gabungan TNI, Polres, dan Pemkot Singkawang.
“Pembekalan ini diberikan untuk mereka yang telah diamankan oleh Satuan Lalu Lintas Polres Singkawang beberapa hari lalu. Mereka dipastikan akan mengikuti program pembekalan bela negara di Rindam XII Tanjungpura,” tuturnya.
(Hafidah Rismayanti/Usk)