Ini 3 Desa yang Jadi Bukti Nyata Toleransi

Penulis: hafidah

Desa
Desa (pinterest)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Indonesia, dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, telah lama mengukuhkan keragaman sebagai fondasi bangsanya. Keberagaman suku, agama, dan budaya adalah anugerah yang seharusnya menjadi perekat antar warga desa.

Permasalahan seringkali berakar dari hal sepele, seperti prasangka negatif tanpa klarifikasi. Kasus viral di TikTok tentang keluhan seorang warga perumahan terhadap suara pengajian tetangga menjadi cerminan bahwa inti masalahnya bukanlah perbedaan latar belakang agama, melainkan sikap tidak saling menghormati, menghargai, dan memahami. Ini menunjukkan bahwa keberagaman memang menguji keharmonisan dalam komunitas.

Baca Juga:

Diduga Korupsi Dana Desa, Sekdes Cipaku Resmi Ditahan

Kemendes Dorong Desa Bangun Kemitraan dan Kelola Sampah untuk Tingkatkan Ekonomi

Kisah Inspiratif dari Tiga Desa

Di tengah tantangan tersebut, beberapa desa di Nusantara justru menonjol sebagai model nyata kebhinekaan yang harmonis. Desa-desa ini tidak hanya membuktikan bahwa pluralitas bukanlah penghalang kerukunan, melainkan justru menjadi daya tarik yang unik.

Desa Cigugur, Kuningan, Jawa Barat, adalah salah satu contohnya. Desa ini dihuni oleh masyarakat dengan beragam keyakinan, meliputi Islam, Katolik, Agama Djawa Sunda (ADS), Hindu, dan Protestan.

Kuncinya adalah saling menghargai dan mentolerir norma yang dijunjung dalam keyakinan masing-masing. Saat perayaan Seren Taun umat Sunda Wiwitan/ADS, kerabat Muslim menghormati perayaan tersebut tanpa harus mengikuti ritualnya, dan umat Sunda Wiwitan pun memahami sikap tersebut.

Lebih dari itu, mereka menjadikan budaya sebagai pemersatu, bahkan dalam satu keluarga bisa terdapat kepercayaan yang berbeda. Tokoh ikonik Kyai Madrais mengajarkan pentingnya solidaritas sebagai dasar toleransi, menjadikan budaya sebagai jembatan persatuan.

Tak jauh berbeda, Desa Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, juga menunjukkan keragaman yang harmonis. Perbedaan ritual keagamaan tidak menyurutkan mereka untuk saling mengasihi. Misalnya, saat hari raya Idul Fitri bertepatan dengan hari Minggu, umat Kristen rela mengundurkan perayaan misa mereka ke siang hari.

Mereka bahkan tak sungkan menjadi juru parkir bagi jemaah salat Id. Etika bertoleransi ini melahirkan solidaritas kemanusiaan tanpa memandang asal-usul kepercayaan.

Tradisi desa

Tradisi mengangkat anak asuh (putra angon) yang dibesarkan sesuai agama orang tua kandungnya, meskipun berbeda agama dengan orang tua angkat, adalah bukti nyata. Filosofi Jawa “rukun agawe sentosa, crah agawe bubrah” (kerukunan membawa kesejahteraan, perselisihan membuat hancur) menjadi pedoman hidup mereka.

Desa Balun, Lamongan, Jawa Timur, melengkapi potret harmoni ini. Masyarakat pengrajin di sini tidak terhasut konflik dalam keberagaman mereka. Faktor kekeluargaan menjadi perekat utama.

Ajaran Mbah Alun, tokoh pendiri desa, yaitu “saling nrimo, saling ngajeni” (saling menerima, saling menghormati), menjadi parameter persahabatan mereka.

Krisis kemanusiaan yang timbul akibat egoisme dan klaim kebenaran sepihak adalah realita miris yang terjadi di banyak belahan dunia, termasuk Indonesia. Padahal, perbedaan agama, etnik, dan budaya sejatinya harus menjadi alat pemersatu yang perlu terus dipelihara. Desa Cigugur, Ngargoyoso, dan Balun adalah contoh nyata bahwa keragaman dapat menciptakan suasana kerukunan yang kuat dan menginspirasi.

(Hafidah Rismayanti/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Disdukcapil Kota Bandung Pastikan Proses Mudah dan Sesuai Aturan
Pindah Alamat? Disdukcapil Kota Bandung Pastikan Proses Mudah dan Sesuai Aturan
polri anggaran
Polri Minta Tambah Anggaran Rp 63,7 Triliun, Urgensinya untuk Apa?
pemisahan pemilu
Putusan Pemisahan Pemilu, Dinilai Rendahkan MK Sendiri!
Sore: Istri Dari Masa Depan - Kisah Cinta Melintasi Waktu yang Siap Menyentuh Hati
Sore: Istri Dari Masa Depan - Kisah Cinta Melintasi Waktu yang Siap Menyentuh Hati
Z-Corner - Dok Diskominfo Kab Bandung
Resmikan Z-Corner, Bupati Bandung Kang DS: Pendayagunaan Zakat untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat
Berita Lainnya

1

The Klan Unity, Puncak Acara 37th Bikers Brotherhood 1%MC Indonesia

2

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

3

Hyundai Siap Bawa Mobil Baru ke Indonesia, Stargezer Terbaru Siap Bikin Rival Panas Dingin?

4

Konser Reuni Oasis Berhasil, Tapi Kolaborasi dengan Adidas Banjir Kritik dan Drama!

5

Dukung Akses Pendidikan Tinggi Bagi Putra-Putri Daerah Terbaik, PT Pertamina Hulu Indonesia Kembali Gulirkan Program Beasiswa Sobat Bumi Kalimantan
Headline
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Jadwal Penerbangan Kupang-Maumere Terdampak
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
Bangunan Enam Lantai di KBU Disegel, Diduga Langgar Izin dan Aturan Tata Ruang
Bangunan Enam Lantai di KBU Disegel, Diduga Langgar Izin dan Aturan Tata Ruang
Teras Cihampelas Dibongkar? DPRD Minta Kajian Menyeluruh dan Solusi Pengganti
Teras Cihampelas Dibongkar? DPRD Minta Kajian Menyeluruh dan Solusi Pengganti

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.