JAKARTA,TM.ID: Salah satu penggerak industri karoseri Tanah Air, PT Laksana Bus Manufaktur menjalin kerja sama dengan Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta, dalam pelaksanaan Diklat 3in1 Fillet Welder.
Diklat 3in1 Fillet Welder ini dibuka untuk menyediakan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten di bidang otomotif, khusunya dalam produksi bodi kendaraan atau karoseri, dalam mendukung terwujudnya Visi Indonesia Emas 2045.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pun mengapresiasi PT Laksana Bus Manufaktur atas kesediaannya berkolaborasi dengan Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta tersebut.
Terlebih, PT Laksana Bus Manufaktur sudah melangkah pada pengembangan karoseri bus listrik dengan membentuk lini khusus untuk bus listrik.
“Saya sangat bangga, karena di perusahaan ini sudah memiliki lini khusus untuk bus listrik. Artinya, ini sejalan dengan tekad pemerintah dalam upaya mengakselerasi pembangunan ekosistem kendaraan listrik di tanah air,” kata Masrokhan, selaku Kepala Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI) Kemenperin, seperti dilansir Antara, Sabtu (18/2/2024).
BACA JUGA: Sejarah Karoseri di Indonesia: Masa Awal, Rangkanya Gunakan Kayu
Menurutnya, generasi muda yang masuk dalam usia produktif ini perlu mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang berbasis kompetensi sesuai kebutuhan dunia kerja saat ini.
PT Laksana Bus Manufaktur merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang perakitan dan pembuatan bodi kendaraa khususnya jenis bus.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023 terdapat sebanyak 1,2 juta orang yang bekerja di industri karoseri. Dari jumlah tersebut, sekitar 20 persen di antaranya adalah welder atau juru las.
Masrokhan mengaku optimistis, upaya Kemenperin dalam mencetak tenaga las yang kompeten tersebut juga akan turut mendukung kemajuan industri otomotif di Indonesia.
Apalagi, industri otomotif menjadi salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.
“Industri otomotif, khususnya produsen bus di Indonesia masih memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa faktor, seperti meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, meningkatnya permintaan bus dari berbagai sektor, serta dukungan pemerintah terhadap pengembangan industri otomotif,” paparnya.
Diklat 3in1 akan dibimbing oleh instruktur yang berpengalaman dan kompeten di bidangnya. Para peserta akan mendapatkan materi pelatihan teori dan praktik yang komprehensif.
Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta mampu memahami prinsip-prinsip dasar filler welding, mengoperasikan mesin las dengan aman dan benar, menghasilkan sambungan las yang kuat dan berkualitas, serta menerapkan prosedur dan standar keselamatan kerja.
(Aak)