JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar, Idrus Marham optimis Presiden Prabowo bakal melakukan bersih-bersih kabinet alias reshuffle, jika ada kinerja menteri tidak sesuai. Begitupun juga, menteri yang juga bekerja sejak era Joko Widodo (Jokowi).
Ia meyakini, Prabowo tidak akan mengorbankan negara demi sebuah kepentingan. Ia mengenal sosoknya, sebagai seorang negarawan yang sudah mengabdikan diri untuk tanah air sejak masuk militer.
“Saya punya keyakinan, karena Pak Prabowo tidak akan mungkin mempertaruhkan kepentingan rakyat, mempertaruhkan masa depan Bangsa hanya sekadar melindungi satu dua orang di kabinetnya,” tegas Idrus kepada wartawan, Jumat (18/04/2025).
Idrus menyebut, hal itu bisa dilkukan kapan saja. Sebab, hal itu adalah wewenang dari seorang presiden.
BACA JUGA:
Ekonomi Lesu, Prabowo Harus Bangun Kepercayaan Rakyat Lewat Reshuffle Kabinet
Puan Respon Narasi Matahari Kembar PKS: Presiden, Hanya Prabowo!
Hal serupa, juga turut diutarakan oleh pengamat politik Rocky Gerung, menjelang kepemimpinan Prabowo genap setengah tahun dalam 20 April mendatang.
Menurutnya, sejumlah menteri pada Kabinet Merah Putih dinilai tidak bisa memahami arah pembangunan Prabowo.
“Bukan Prabowo tidak punya arah tetapi kelihatannya kabinetnya tidak bisa memahami arah presiden. Saya kira itu paradoksnya,” kata Rocky dalam pernyataan melalui kanal Youtube pribadinya, dikutip Jumat (18/04/2025).
Mantan akademisi Universitas Indonesia (UI) itu berpandangan, bahwa Prabowo memimpin dengan mengarah pada konsep lebih sosialis atau lebih peduli kepada rakyat.
Menurutnya, konsep itu menyerap cara pembangunan dari Presiden RI pertama yakni Soekarno.
Namun, konsep malah tidak dipahami oleh para pembantu Prabowo. Bahkan, Rocky menyebut, ada ‘mesin’ lain di antara menteri yang memiliki kepentingan partai.
“Ketika partai-partai mulai bersifat pragmatis, maka ide besar tentang keadilan sosial itu hilang. Karena sifat dari kabinet yang merupakan konsolidasi dari kepentingan partai-partai itu akan selalu berupaya untuk mencari celah sempit lebih dahulu memaksimalkan kepentingan partai,” ucapnya.
Dengan gamblang, Rocky menyebut, menteri yang mengisi kabinet saat ini diisi oleh para pencari ‘rente’. Artinya, Prabowo harus menyikapinya dengan reshuffle.
“Mesti saya terangkan sebagai problem awal dari kabinet presiden Prabowo. Karena itu orang menanti sebetulnya satu tindakan radikal dari Presiden untuk melakukan revisi atau reshuffle dalam pengertian politis,” ujarnya.
Meski begitu, Rocky mengatakan, bukan hal yang mudah untuk Prabowo menjalankan pemerintah dibayangi broker-broker politik.
(Saepul)