TUBAN,TM.ID: Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ida Fauziyah menegaskan bahwa PKB lahir dari rahimnya Nahdlatul Ulama (NU).
Terkait itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya melarang keras para pengurus NU di semua tingkatan agar tidak terpelset menyeret PBNU untuk kegiatan politik dan politik praktis.
Gus Yahya bahkan menegaskan, PBNU tak segan-segan menjatuhkan sanksi bagi anggotanya yang melanggar peringatan tersebut.
Di samping itu, Ida Fauziyah menyatakan bahwa PKB yang diketuai oleh Muhaimin Iskandar ini akan menjaga konsistensinya kepada PBNU.
Pun demikian, PKB akan senantiasa konsisten terhadap Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, serta menjadikan NKRI sebagai pegangan dalam mengelola partai.
“PKB kan terus konsisten kepada PBNU,” tegas Ida, dalam halaqoh pemikiran politik di Tuban Jawa Timur, seperti dilansir Antara, Sabtu (9/9/2023).
BACA JUGA: Cak Imin Klaim Dikudeta dari PKB Bikin Alissa Wahid Berang, Stop Narasi Tak Jujur
Menurutnya, halaqoh politik tersebut merupakan rangkaian kecil dari ziarah ke Makam Sunan Bonang, dan bagian dari tour dan napak tilas perjuangan Wali Songo, 7-10 September 2023.
Ida Fauziyah yang memangku jabatan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) itu menegaskan bahwa eksistensi PKB saat ini bukan hanya di Indonesia, melainkan di mancanegara.
Ida menjelaskan, NU memang mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan kultur dan budaya masyarakat Indonesia.
Meski menjelaskan Indonesia memiliki banyak perbedaan budaya, tetapi tetap kuat bersatu hingga saat ini. Itulah, menurut Ida, kemampuan mengadopsi cara dakwah yang dilakukan oleh para Wali Songo.
Dengan begitu PKB siap antarkan Indonesia menjadi negara maju, ketika Indonesia akan sampai pada satu abad pada tahun 2045.
“Dengan menjaga ini, kita akan raih kemajuan Indonesia pada saat Indonesia Emas 2045,” harapnya.
DPP PKB melaksanakan tour dan napak tilas perjuangan Wali Songo, 7-10 September 2023. Jadwal tur dimulai dari Cirebon mengunjungi Makam Sunan Gunung Jati, lalu ke Demak mengunjungi Makam Sunan Kalijaga dan Sunan Muria.
BACA JUGA: Manuver NasDem dan PKB Paksa PDIP Kaji Ulang Pasangan Ganjar Pranowo
Selanjutnya menuju Kudus mengunjung makam Sunan Kudus. Lalu ke Tuban mengunjungi Makam Sunan Bonang, ke Lamongan mengunjungi Makam Sunan Drajat.
Kemudian menuju Gresik mengunjungi makam Sunan Giri dan Sunan Gresik dan berakhir di Surabaya ziarah Makam Sunan Ampel.
(Aak)