JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, belakangan menjadi sorotan publik usai aksinya memungut sampah di gorong-gorong viral di media sosial.
Aksi tersebut, mengingatkan jagat maya pada Joko Widodo (Jokowi) saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2012.
Akan tetapi, Dedi menegaskan, tindakannya bukanlah menjadi pencitraan, melainkan guna menjadi contoh kepemimpinan yang harus diteladani.
Bahkan, Dedi Mulyadi terlihat tengkurap di atas gorong-gorong untuk mengangkat sampah yang menyumbat aliran air.
Menurutnya, masalah lingkungan itu telah dilaporkan pada petugas kebersihan oleh lurah setempat, tetapi belum datang.
Sehingga, ia rela untuk membersihkan langsung ke lapangan. Dalam sebuah video yang diunggah ulang melalui akun Instagram @paniweh225, pria yang akrab disapa KDM itu ingin memperlihatkan seorang pemimpin harus memberi contoh nyata, bukan sekadar berbicara.
“Lurah datang, ‘Pak ini tuh bukan tidak diangkat. Tukang sampahnya belum datang.’ Sama kamu angkat (sampahnya), kata saya teh. Makanya saya turun ke selokan itu memberi contoh, saya teh. Saya Gubernur Jawa Barat mungutin sampah ke selokan, kamu apa? Kan ini nyontohin, bukan pencitraan pencitraan,” ucap Dedi Mulyadi, diktuip Jumat (09/05/2025).
BACA JUGA:
Perempuan Diduga Mahasiswi ITB Ditangkap Polisi Terkait Meme Prabowo-Jokowi
Aksi mantan Bupati Purwarkata itu menuai banyak perhatian netizen dan dibandingkan dengan tindakan Jokowi yang pernah masuk ke dalam gorong-gorong di Bundaran HI, Jakarta Pusat, kala 2012 lalu.
Saat itu, Jokowi mengecek kondisi gorong-gorong dan langsung turun untuk membersihkannya. Momen tersebut menjadi ikonik dan dikenang masyarakat sebagai bentuk kepemimpinan yang merakyat.
Aksi Dedi Mulyadi memungut sampah di gorong-gorong mendapat beragam respons dari publik. Sebagian besar netizen memberikan apresiasi dan dukungan atas tindakannya.
Mereka menilai bahwa tindakan tersebut menunjukkan kepemimpinan yang peduli dan tidak hanya mengandalkan wacana. Namun, ada juga yang skeptis dan menganggapnya sebagai bagian dari pencitraan politik menjelang Pemilu 2024.
“Kebanyakan emang pejabat menye-menye, tinggal pungut buang ini mau nunggu tukang sampah, mau nunggu nyuruh orang dulu, tapi hobi nyinyir pencitraan pencitraan,” tulis komentar akun @ch**********.
“Udah mulai masu gorong-gorong si Mulyono part 2,” tambah komentar @un******_**
“Hati-hati pak masuk gorong-gorong, nanti sifatnya kayak anu. Padahal udah bagus ini, pokoknya jangan sampai ikutan kayak yang waktu itu deh sifatnya,” sahut @hib**********
(Saepul)