JAKARTA,TM.ID: Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto merespon tudingan Amien Rais yang menyebut ada penguasa yang sengaja menjegal partainya yakni Partai Ummat, agar tak bisa ikut Pemilu 2024.
Hasto Kristiyanto mengatakan, apa yang disampaikan Amien Rais itu tidak benar.
“Apa yang disampaikan Pak Amien sama sekali tidak benar. Tak ada permainan rezim. Yang ada ketidakkompakan antara Pak Zul (Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan) dan Pak Amien Rais, sehingga harus membuat partai sendiri (Partai Ummat),” kata Hasto, Jumat (16/12/2022).
BACA JUGA: Pemerintah Siapkan 10 Persen Lahan di IKN untuk Ketahanan Pangan
“PAN ini kan tradisinya sangat lama. PAN lahir dari reformasi. Jadi kenapa (Amien Rais) meninggalkan Partai Amanat Nasional?” kata dia, melansir IDN.
Hasto pun meminta Amien Rais tidak menyalahkan pemerintah, demi menutupi ketidakmampuannya dalam melakukan konsolidasi partai.
Menurutnya, ada banyak partai baru yang juga lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai peserta Pemilu 2024.
“Ini karena ketidakkompakan. Jangan pemerintahnya yang disalahkan. Kemudian karena ketidakmampuan melakukan konsolidasi, jangan pemerintahnya yang disalahkan. Buktinya yang lain lolos,” kata Hasto.
Sebelumnya, Amien Rais menduga ada kekuatan besar sehingga tak meloloskan partainya sebagai partai politik (parpol) peserta Pemilu Serentak 2024 mendatang.
Amien Rais mengklaim, memperoleh informasi terpercaya terkait adanya manipulasi data verifikasi faktual yang dilakukan oleh KPU. Dari informasi itu, Amien menyebut Partai Ummat menjadi satu-satunya partai yang tak diloloskan oleh KPU menjadi peserta Pemilu 2024.
“Kami mendapatkan informasi A1 yang valid, bahwa pada 14 Desember 2022 nanti seluruh partai baru dan partai non parlemen akan diloloskan oleh KPU kecuali Partai Ummat,” ujar Amien Rais dalam video yang diunggah di akun Instagram Partai Ummat.
“Tampaknya atas perintah kekuatan yang besar, Partai Ummat disingkirkan, atau satu-satunya yang disingkirkan sehingga Partai Ummat tidak bisa ikut Pemilu 2024,” sambung dia.
Amien Rais menilai, keputusan tersebut penuh dengan kejanggalan. Dia juga menduga KPU melakukan manipulasi data terkait partai-partai yang akan diloloskan.
“Bagi kami, keputusan yang akan dikeluarkan KPU ini sangat bias dan penuh kejanggalan yang tidak masuk akal. Terlebih kita semua telah menyimak berita-berita hari ini di beberapa berita mainstream, yang mensinyalir adanya manipulasi oleh KPU untuk meloloskan partai-partai tertentu,” ucap dia.
(Agung)