BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengumumkan Harga Mineral Logam Acuan (HMA) periode kedua September 2025 pada Senin (15/9/2025). Harga nikel kembali menunjukan tren positif, naik ke level 15.000,33 dolar AS per dry metrik ton (dmt).
Penetapan harga nikel tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 307.K/MB.01/MEM.B/2025 tentang Harga Mineral Logam Acuan (HMA) untuk Periode Kedua Bulan Agustus Tahun 2025.
Direktorat Jenderal (Ditjen) Minerba ESDM mengungkapkan tren positif pada sejumlah komoditas strategis, termasuk nikel.
“Nikel, tembaga, aluminium, hingga emas tercatat mengalami penguatan harga dibandingkan periode sebelumnya,” tulis Ditjen Minerba dalam sebuah postingan pada laman resmi Instagramnya, Senin (15/9/2025).
Adapun harga Nikel naik ke level 15.000,33 dolar AS/dmt, naik dari periode sebelumnya yang ditetapkan sebesar 14.899,64 dolar AS/dmt.
Kemudian, tembaga menguat menjadi 9.741,87 dolar AS/dmt, Aluminium menjadi 2.604,37 dolar AS /dmt, dan emas sebagai mineral ikutan menjadi 3.458,40 dolar AS/troy ounce. Sementara itu, kobalt relatif stabil di 32.897,67 dolar AS/dmt.
Baca Juga:
Harga Batu Bara Acuan September 2025 Naik 4,6 Persen, Capai USD 105,33 per Ton
RI – Bangladesh Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Batu Bara dan Energi Bersih
Selain menetapkan Harga Mineral Logam Acuan (HMA), Kementerian ESDM juga menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA). Harga Batubara Acuan (HBA) periode kedua September 2025 mayoritas mengalami pergerakan bervariasi dibandingkan periode sebelumnya.
Secara rinci Nilai HBA dari empat jenis HBA berdasarkan nilai kalori batu bara untuk Periode Kedua September 2025 adalah sebagai berikut:
HBA (6.322 GAR): 103,49 dolar AS per ton, turun 1,74% dibandingkan dengan harga pada periode pertama September 2025 senilai 105,33 dolar AS per ton.
HBA I (5.300 GAR): 64,40 dolar AS per ton, turun 3,15% dibandingkan dengan harga pada periode sebelumnya senilai 66,5 dolar AS per ton.
HBA II (4.100 GAR): 42,58 dolar AS per ton, naik 0,42% dibandingkan dengan harga pada periode sebelumnya senilai 42,3 dolar AS per ton.
HBA III (3.400 GAR): 32,78 dolar AS per ton, naik tiois dibandingkan dengan harga pada periode sebelumnya senilai 32,32 dolar AS per ton.
Ditjen Minerba ESDM mengungkapkan, pergerakan harga ini menggambarkan adanya diferensiasi permintaan pasar global di mana batubara kalori rendah masih dibutuhkan sebagai alternatif pasokan energi di tengah dinamika transisi energi.
(Raidi/Budis)