BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kementrian Agama (Kemenag) melakukan sejumlah persiapan dan antisipasi untuk menyambut kedatangan Jemaah Haji Indonesia pada musim ibadah haji 2024 yang akan mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah.
Salah satu antisipasinya yakni potensi keterlambatan kedatangan jemaah haji di Tanah Suci. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief menyatakan, untuk mengantisipasi hal ini perlu dibahas dampak dari keterlambatan pesawat tersebut.
“Dampak keterlambatan terhadap konsumsi, akomodasi, dan transportasi jemaah akan dikaji dan diantisipasi,” katanya.
Dia juga mengemukakan bahwa Kemenag menyiapkan sejumlah skenario dengan berbagai kemungkinan, termasuk keterlambatan akibat masalah teknis.
Dua hari sebelum operasional haji petugas dari Kemenag, Kemenkes, Media Center Haji, TNI, Polri, dan mitra terkait sudah berada di Madinah dan siap bertugas.
Sementara itu, skenario untuk menyambut jemaah gelombang awal di Bandara Madinah dan Masjidil Haram telah disiapkan.
Gelombang pertama jemaah haji akan mendarat di Bandara Madinah pada 12 Mei 2024. Rencana perjalanannya gelombang pertama dari 12 Mei 2024 hingga 23 Mei 2024.
BACA JUGA: Kemenag Pastikan Layanan Bagi Jemaah Haji Indonesia di Madinah Sudah Sesuai Kontrak
Setelah menyelesaikan proses di Madinah, jemaah haji Indonesia akan diberangkatkan ke Makkah. Gelombang kedua akan berlangsung 24 Mei hingga 10 Juni.
“Gelombang kedua jemaah haji akan mendarat di Bandara Jeddah dan langsung diberangkatkan ke Makkah,” katanya.
(Kaje/Budis)