BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Asal usul Miftah Maulana yang mengaku punya trah ‘Gus’, penghina seniman senior Yati Pesek, kembali menjadi sorotan setelah dirinya mengaku sebagai keturunan raja dari Kerajaan Wilwatikta alias Majapahit.
Melalui video yang beredar luas, Gus Miftah, yang bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman, menyatakan dirinya sebagai keturunan dari Prabu Brawijaya.
“Kebetulan kiai saya keturunan kesembilan dari Bapak Muhammad Besari. Miftah kiai Murodi, Muhammad Boniran, Muhammad Usman, Jalal Iman, Karyonawi, Madaru, Muhammad Ilyas, Muhammad Besari. Nomor sembilan,” ujar Gus Miftah dengan penuh percaya diri.
Gus Miftah kemudian menjabarkan ikatan yang disebut-sebut dimilikinya dengan raja Majapahit, Prabu Brawijaya hingga Raden Patah penguasa Kerajan Demak.
“Jadi saya keturunan kedelapan belas dari Prabu Brawijaya, keturunan ketujuh belas dari Raden Patah Demak,” sambung Gus Miftah.
Mengaku keturunan Brawijaya itu tentu maksud hati supaya dapat imej keturunan raja, terlebih lagi raja Majapahit.
Namun, nyatanya Brawijaya itu tokoh fiktif atau kalau ga ya campur baur beberapa tokoh sekaligus.
Ga ada raja Majapahit bernama Brawijaya benernya.
🙂 https://t.co/0fTqa1VFDs— Yosef Kelik (@sefkelik) December 9, 2024
Ahli Sejarah Beri Tanggapan Menohok
Sayangnya, pengakuan Gus Miftah tersebut langsung dibantah oleh Yosef Kelik, seorang ahli sejarah sekaligus pekerja museum. Dalam cuitannya di X, Yosef memberikan respons yang cukup menarik.
“Mengaku keturunan Brawijaya itu tentu maksud hati supaya dapat imej keturunan raja, terlebih lagi raja Majapahit,” tulis Yosef dalam akun @sefkelik.
BACA JUGA : 4 Fakta Sunhaji Minta Prabowo Tolak Pengunduran Diri Gus Miftah
Yosef menjelaskan bahwa tidak ada raja Majapahit yang bernama Brawijaya. Nama Brawijaya, menurut Yosef, adalah tokoh fiktif atau gabungan dari beberapa tokoh sekaligus.
“Namun, nyatanya Brawijaya itu tokoh fiktif atau kalau ga ya campur baur beberapa tokoh sekaligus. Ga ada raja Majapahit bernama Brawijaya benernya,” lanjutnya.
Yosef menjelaskan bahwa “Brawijaya” bukanlah nama ataupun gelar raja, melainkan istilah yang digunakan oleh pelancong Portugis ketika berkunjung ke Daha, pusat pemerintahan Majapahit pada masanya.
Berdasarkan cuitan-cuitan sejarah tersebut, netizen kemudian memberikan julukan baru kepada Gus Miftah, yaitu “gus fiktif”.
(Hafidah Rismayanti/Aak)