Gus Ahad Menjawab Polemik PPDB Zonasi di Jawa Barat

Penulis: Saepul

gus ahad PDDB zonasi
FOTO (RRI)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Fraksi PKS, Abdul Hadi Wijaya (Gus Ahad) angkat bicara terkait polemik Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) zonasi.

Gus Ahad mengatakan, pengurangan zonasi yang semula 100 persen kemudian dipangkas menjadi 50 persen, berawal dari protes masyarakat.

“Zonasi ini awalnya dibuat besar hampir 100 persen. Wah masyarakat protes banyak sekali, kemudian dikecilkan 80 persen dan kemudian 50 persen ini minimal peraturan dari permendikbud terkait zonasi,” papar Gus Ahad, di Bandung.

Menurutnya, seluruh zonasi mematok 50 persen secara minimal. Pengurangan tersebut karena zonasi kurang diminati.

“Ternyata semuanya mengambil 50 persen karena itu minimalnya segitu. Artinya, sesungguhnya zonasi tidak diminati ya ketika dikasih,” ungkapnya.

Ia menilai, jika zonasi banyak diminati akan di atas angka 50 persen, bahkan menyentuh 80 persen.

“Kalau diminati kan minimal 50 jadi 58, 60, 80 ya. Ini semua hampir 50,” jelasnya.

Tujuan adanya zonasi, jeas Gus Ahad, agar jarak sekolah dengan tempat tinggal siswa lebih dekat sekaligus mengantisipasi kemacetan jalanan.

Kemudian, menciptakan obyektivitas kepada para calon siswa yang dinilai lebih berhak serta menghilangkan syarat tes atau ujian parameter masuk sekolah favorit.

“Tujuan adanya zonasi waktu dicanangkan, pertama bermacam-macam ya, supaya ada keadilan, kemudian supaya tidak terjadi kemacetan karena semua orang sekolahnya deket,” paparnya.

“Dan ketiga supaya ada faktor objektif soal yang berhak dihilangkan ujian masuk,” sambungnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan contoh jarak sekolah terdekat yakni 70 centimeter dan 0,7 meter. Lalu, jarak terjauh 200-300 meter.

“Jarak terdekat 70 centi. 0,7 meter gitu ya. Dan itu bahkan di sebuah sekolah sudah beranjak tinggal tuh 200-300 meter,” katanya.

Ia lantas menyinggung terkait polemik PPDB zonasi yang sempat viral ada di Kota Bogor, Jawa Barat yang menurutnya sudah keluar dari logika.

“Semua orang yang berpikir aja, ini pasti ada permainan. Dan ini terbukti tahun ini (2023) yang cukup viral dan panjang diskusinya di Kota Bogor ya, baguslah. Ya Alhamdulillah Pak Galih menemukan alamat palsu,” pungkasnya.

 

(Saepul/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hyundai Palisade Hybrid
Sudah Buka Pemesanan di Indonesia, Kapan Pasti Hyundai Palisade Hybrid Rilis?
Tangkas X7
Ketangguhan Motor Listrik Tangkas X7, akan Dibuktikan Lewat Intensitas Ojol!
thumb-small-R0010072_2022-01-24_11-25-22_screenshot
Ricoh Theta A1, Kamera 360 Profesional untuk di Medan Ekstrem
Jasad Bayi di SCBD
Jasad Bayi Laki-Laki Ditemukan Petugas Kebersihan di Kawasan SCBD
Mobil dinas busway
Menyoal Polisi Hormat ke Mobil Dinas Penerobos Busway, Polda Metro: Anggota Saya Fokus ke Kemacetan
Berita Lainnya

1

Empat Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Langgar Aturan Lingkungan Hidup

2

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

3

Sejarah Kelam Jam Malam, dari Abad Kegelapan hingga Era Dedi Mulyadi

4

Respons Beckham Usai Laga Debutnya Bersama Timnas Indonesia Mendapat Apresiasi Tinggi 

5

Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China, Prabowo Berharap Bisa Berlaga di Piala Dunia
Headline
sapi menangis saat kurban
Kenapa Sapi Menangis Saat Kurban? Cek Jawabannya
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi 1,2 Ton untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Prabowo Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China
Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China, Prabowo Berharap Bisa Berlaga di Piala Dunia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.