BANDUNG,TM.ID: Guru hukum murid karena tak mau salat berjemaah di sekolah viral di medsos. Seorang guru bernama Akbar Sarosa dari SMKN 1 Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang menjadi sorotan media sosial karena menghukum siswa yang menolak untuk melaksanakan salat berjamaah telah menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan.
Video yang menggambarkan insiden tersebut diunggah oleh akun Twitter @kegblgunfaedh dan menunjukkan kondisi yang memanas antara guru, siswa, dan orangtua siswa.
Akbar Sarosa, seorang guru Pendidikan Agama Islam (PAI), mengambil langkah drastis dengan menghukum tiga siswanya yang menolak untuk melaksanakan salat berjamaah. Insiden ini terjadi setelah Akbar mencoba menegur para siswa tersebut yang terlihat enggan mengikuti kewajiban keagamaan.
Tindakan hukuman oleh guru tersebut mencakup pemukulan pada telapak tangan dan pundak siswa sebagai bentuk disiplin. Atas tindakanya itu Akbar Sarosa dituntut 50juta oleh orang tua siswa.
Laporan Oarang Tua
Sampai perkara guru hukum murid gegara tak mau salat berjemaah ini bergulir di persidangan. Orang tua murid berinisial A yang menolak damai dengan oknum guru bernama Akbar Sarosa itu satu di antaranya setelah menerima hasil visum yang menunjukkan anaknya mengalami memar pada bagian leher.
Reaksi Masyarakat
LAH 🗿
[📰via : jawapos] pic.twitter.com/Ty2HdNK1Yr
— Kegoblogan.Unfaedah (@kegblgnunfaedh) October 7, 2023
Video tentang insiden ini memicu berbagai reaksi di kalangan masyarakat. Sebagian besar warganet mengecam tindakan Akbar Sarosa, merasa bahwa pemukulan bukanlah cara yang tepat untuk mengajarkan agama. Beberapa komentar di media sosial menyuarakan pandangan bahwa pendekatan yang lebih lembut dan pengertian akan lebih efektif dalam meningkatkan kesadaran beragama di kalangan siswa.
“Ibadah hak masing2,”@Mcspicy27
Namun tidak sedikit juga yang mengecam atas tindakan orang tua yang terkesan berlebihian.
“Urus aja sendiri nggak usah d masukin sekolah kalau nggak mau nurut aturan,”@mhmd_dikri
“bener, padahal gurunya juga nyuruh ibadah bukan maling,”@momzchulo_
“Mungkin ortunya mau anaknya disuruh nyabu,“@sugadibalikagus
“justru ortunya pengen anaknya jadi maling berdasi,”@RakaAizen94537
BACA JUGA : Guru Pembully Siswa di Cilacap Ungkap Hal Berkesan Pelaku
Dampak pada Sekolah dan Guru
Kontroversi ini juga menciptakan tekanan pada sekolah dan para guru. SMKN 1 Taliwang sebagai lembaga pendidikan tempat Akbar Sarosa mengajar berusaha menjaga reputasi sekolah dan menangani situasi ini dengan bijak. Mereka telah memberikan pernyataan resmi bahwa mereka tidak mendukung tindakan keras terhadap siswa. Kasus ini juga menciptakan pertanyaan tentang perlunya pelatihan khusus bagi guru untuk mengatasi tantangan seperti ini.
(Hafidah/Usamah)