LUMAJANG,TM.ID : Gunung Semeru yang terletak di Jawa Timur kembali meletus pada Sabtu (13/5/2023), menyebarkan awan panas dan material vulkanik hingga jarak 1,5 kilometer ke arah Besuk Kobokan, Kabupaten Lumajang.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi mencatat 2 kali terjadi awan panas guguran dengan jarak luncur 1.500 meter ke arah Besuk Kobokan, dan lima kali guguran dengan jarak luncur kurang lebih 500 – 1.000 meter ke arah yang sama.
“Juga teramati lima kali guguran dengan jarak luncur kurang lebih 500 – 1.000 meter ke arah Besuk Kobokan,” katanya dalam laporan tertulisnya di Lumajang.
“Terjadi juga embusan sebanyak dua kali dengan amplitudo 4 mm, gempa tremor harmonik sebanyak satu kali dengan amplitudo 8 mm dan vulkanik dalam sebanyak satu kali dengan amplitudo 12 mm,” tuturnya.
Meskipun aktivitas kegempaan Gunung Semeru terus terpantau, Kabid Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Lumajang Adma Teguh Admari mengingatkan masyarakat untuk mematuhi rekomendasi yang telah ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
“Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi),” katanya.
BACA JUGA: 2 Wisatawan Jatuh Ke Laut City Ancol, 1 Orang Tewas
Masyarakat juga, lanjut ia dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terkena bahaya perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
“Masyarakat di lereng Semeru juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” katanya.
BPBD Kabupaten Lumajang juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
“Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkasnya.
(Budis)