BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gunung Merapi mengeluarkan lima kali guguran lava pada Jumat (10/1/2025) dalam rentang waktu pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB. Jarak luncur guguran lava maksimum tercatat mencapai 1.900 meter.
Dalam laporan aktivitas Gunung Merapi periode pengamatan tersebut, visual gunung terlihat jelas dengan asap kawah bertekanan lemah berwarna putih.
Asap tersebut memiliki intensitas sedang dan tinggi, mencapai ketinggian antara 10 hingga 15 meter di atas puncak kawah.
“Teramati lima kali guguran lava ke arah Barat Daya (Kali Krasak dan Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.900 meter,” ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso.
BPPTKG juga mencatat data kegempaan di Gunung Merapi, yang meliputi gempa guguran sebanyak 27 kali dengan amplitudo antara 3 mm hingga 15 mm dan durasi antara 78,32 detik hingga 190,25 detik.
Selain itu, terdapat 28 kejadian gempa hybrid dengan amplitudo 3 mm hingga 4 mm, S-P 0,3 detik hingga 0,6 detik, dan durasi 7,93 detik hingga 11,52 detik. Hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi pada Siaga (level III).
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km.
BACA JUGA: Diimbau Jauhi Lokasi! Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas
Pada sektor tengara, potensi bahaya mencakup Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol sejauh 5 km. Selain itu, lontaran material vulkanik yang mungkin terjadi akibat letusan eksplosif dapat menjangkau radius hingga 3 km dari puncak.
Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah dengan potensi bahaya dan diharapkan mewaspadai bahaya lahar serta awan panas guguran (APG), terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi.
(Kaje/Budis)