TANGERANG, TEROPONGMEDIA.ID — Sejumlah aktivis lingkungan Greenpeace Indonesia melakukan aksi ‘Return to Sender’, mengirim balik ribuan sampah kemasan plastik produk Unilever ke gedung PT Unilever Indonesia Tbk di BSD Green Office Park, Tangerang Banten.
Akun resmi Greenpeace Indonesia memposting aksi tersebut pada 20 Juni 2024. Dalam postingannya, Green Preace Indonesia menyertakan deskipsi mengenai tujuan dari aksi protes terhadap Unilever terkait kerusakan lingkungan akibat sampah plastik tersebut.
“Unilever mengklaim menginginkan dunia yang ‘bebas limbah’, tapi…99,8% kemasan plastiknya saat ini adalah kemasan sekali pakai. Sampahnya? Jelas berserakan di tempat pembuangan terdekat,” demikian petikan deskripsi Green Peace Indonesia.
Jutaan produk Unilever seperti sabun, kosmetik, makanan, dan lainnya menggunakan kemasan plastik yang kemudian akan menjadi limbah berbahaya karena tidak bisa hancur dalam waktu singkat.
Kemasan tersebut ketika sudah tidak terpakai, pastinya akan dibuang oleh konsumen dan kemudian menjadi sampah abadi.
“Gak bisa dipungkiri kalau masyarakat gak punya banyak opsi untuk keluar dari kemasan sekali pakai,” tulis Greenpeace Indonesia.
Padahal, tegas Greenpeace, perusahaan sebesar Unilever harusnya menjadi pioneer dalam upaya pengurangan produksi plastik dan perubahan sistem guna ulang serta isi ulang.
BACA JUGA: Mengandung Plastik dan Logam, Unilever Tarik Produk Es Krim Stik Magnum Almond
RUPS PT Unilever Tbk
Pengiriman ribuan sampah plastik kemasan tersebut bertepatan dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Unilever Tbk.
Unilever adalah perusahaan multinasional yang berkantor pusat di London, Inggris. Perusahaan ini memproduksi makanan, minuman, pembersih, dan juga perawatan tubuh.
Unilever adalah salah satu perusahaan paling tua di dunia yang saat ini menjual produknya ke lebih dari 190 negara.
“Jadi di Rapat Umum Pemegang Saham kayak hari ini, harusnya Unilever juga turut membahas langkah apa yang akan mereka ambil untuk mewujudkan Bumi yang berkelanjutan — bukan cuma soal cuan cuan aja,” tegas Green Peace.
Para aktivis mengumpulkan sekitar 50 kilogram sampah plastik Unilever di lingkungan masyarakat di Jakarta selama tujuh hari.
Kumpulan sampah plastik itu sanggup menutupi logo huruf U raksasa setinggi 3 meter, sebagai bagian dari kegiantan Return to Sender.
Tujuan dari aksi tersebut, untuk meminta tanggungjawa Unilever dengan mengambil dan mengolah kembali sampah plastik yang telah mereka hasilkan.
Postingan aksi Return to Sender itu mendapat puluhan ribu tanggapan positif dari warganet, yang umumnya mendukung aksi mereka.
(Aak)