BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Raksasa teknologi Google kembali mencuri perhatian publik dengan mengganti desain huruf ‘G’ ikonik mereka untuk pertama kalinya sejak 2015.
Meski terlihat sebagai perubahan visual minor, keputusan ini dinilai sebagai bagian dari strategi branding Google menuju era baru yang lebih cerdas dan terpersonalisasi era kecerdasan buatan (AI).
Perubahan ini mulai bergulir sejak 12 Mei 2025 dan sudah tampak di aplikasi Google Search pada perangkat iOS serta versi beta di ponsel Pixel Android.
Belum menyeluruh, tapi cukup untuk memicu diskusi soal arah baru yang ditempuh Google dalam menyambut masa depan teknologinya.
Lebih dari Sekadar Estetika
Ikon lama Google yang terdiri dari empat blok warna solid, yakni merah, kuning, hijau, dan biru, kini disulap menjadi tampilan dengan gradasi warna halus yang mengalir lembut dari satu warna ke warna lainnya.
Tak lagi kaku, ikon baru ini memberikan kesan dinamis dan modern, selaras dengan pendekatan visual banyak produk AI Google seperti Gemini.
Perubahan ini dinilai sejalan dengan pergeseran Google dari sekadar mesin pencari menjadi ekosistem berbasis AI yang lebih personal dan proaktif.
Tampilan yang lebih “organik” mencerminkan niat Google untuk tampil lebih dekat dan menyatu dengan pengguna, bukan sekadar sebagai alat pencari informasi.
Langkah Simbolik Menuju Identitas Baru
Menurut sejumlah pengamat desain dan teknologi, pembaruan ini bisa dibaca sebagai bagian dari reposisi brand Google.
Di tengah persaingan ketat di bidang AI, Google tak hanya berlomba dalam teknologi, tapi juga dalam pengalaman visual dan emosional pengguna.
“Perubahan ikon ini bukan hanya soal keindahan visual, tapi juga mencerminkan narasi baru: bahwa Google ingin dikenal bukan sekadar sebagai penyedia layanan, tapi sebagai mitra cerdas yang memahami pengguna,” kata seorang pengamat brand digital kepada media.
Baca Juga:
Google Terjun ke Industri Film Lewat ‘100 Zeros’, Tantang Apple dan Amazon
Respons Pengguna: Campur Antara Antusiasme dan Rasa Rindu
Tak sedikit pengguna yang mengapresiasi tampilan baru yang lebih halus dan estetik. Namun, ada pula yang merasa kehilangan nuansa khas yang dulu begitu kuat dalam tiap aplikasi Google.
Pasalnya, sejak Google menyeragamkan warna ikonnya, beberapa aplikasi seperti Gmail atau Maps dianggap kehilangan identitas visual uniknya.
Kini dengan desain baru ikon ‘G’, banyak pengguna berharap Google akan mulai membedakan lagi karakter visual antar produknya, agar lebih mudah dikenali dan terasa lebih personal.
Masih Uji Coba, Tapi Mengisyaratkan Arah Jelas
Hingga kini, pembaruan ikon ‘G’ belum diterapkan secara menyeluruh di semua produk Google. Namun, langkah ini cukup memberi sinyal bahwa perusahaan tengah merancang ulang identitas visualnya untuk menyambut masa depan berbasis AI yang lebih intuitif, adaptif, dan manusiawi.
Meski hanya perubahan kecil di layar ponsel, ikon baru ini adalah bagian dari transformasi besar yang sedang terjadi: ketika desain, teknologi, dan identitas merek saling terjalin erat untuk menghadirkan pengalaman digital yang lebih bermakna.
(Budis)