BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang disepakati pada Minggu (19/1/2025), telah menghasilkan pembebasan sandera dari kedua belah pihak. Namun, sebuah detail yang menarik perhatian dunia adalah “tas hadiah” yang diberikan Hamas kepada tiga sandera Israel yang dibebaskan.
Peristiwa ini telah memicu perdebatan dan perbandingan kondisi sandera dari kedua pihak.
Video yang dirilis Hamas menunjukkan Doron Steinbrecher, Emily Damari, dan Romi Gonen, masing-masing menerima sebuah tas hadiah.
Tas-tas tersebut, yang dihiasi logo Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, konon berisi kenang-kenangan dari masa penawanan mereka di Gaza.
Tas tersebut berisikan:
- Sertifikat Pembebasan: Dokumen yang ditandatangani oleh Palang Merah, bertuliskan “Perjanjian Pembebasan” dalam bahasa Ibrani dan Arab.
- Foto: Foto-foto para sandera selama masa penawanan mereka.
- Peta Jalur Gaza: Sebuah peta yang menggambarkan wilayah Gaza.
- Kalung Bendera Palestina: Sebuah kalung yang menampilkan bendera Palestina.
Foto-foto yang beredar di media sosial memperlihatkan ketiga sandera tersebut tersenyum dan bercanda dengan para penculik mereka, memicu berbagai reaksi dari publik.
Kondisi sandera Israel yang tampak sehat dan bahagia telah dibandingkan dengan kondisi tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel.
Beberapa pengguna media sosial menyoroti perbedaan yang mencolok ini, dengan banyak tahanan Palestina menunjukkan tanda-tanda pengabaian dan penganiayaan.
BACA JUGA : Desakan Indonesia soal Gencetan Senjata Israel, Heran Joe Biden Malah Ngobrolin Ini
Laporan menyebutkan otoritas Israel bahkan menggerebek rumah keluarga beberapa tahanan Palestina yang dibebaskan untuk mencegah perayaan.
Gencatan senjata ini, yang dicapai melalui pertukaran sandera (tiga sandera Israel untuk 90 tahanan Palestina), menandai babak baru dalam konflik Israel-Palestina.
Namun, “tas hadiah” dan perbandingan kondisi sandera menimbulkan pertanyaan tentang perlakuan terhadap tawanan perang dan implikasi jangka panjang dari kesepakatan ini.
(Hafidah Rismayanti/Budis)