BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gempa terjadi di Kabupaten Garut, Sabtu malam (27/4/2034). Gempa dengan kekuatan 6,5 Magnitudo itu berdampak sejumlah rumah warga rusak.
Sebanyak 41 bangunan, terdiri dari rumah warga hingga fasilitas umum, mengalami kerusakan parah akibat gempa magnitudo 6,2. Hal tersebut, diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Garut Aah Anwar.
“Akibat gempa bumi berkekuatan M 6,2 mengguncang Kabupaten Garut malam tadi, 41 rumah warga hingga fasilitas umum mengalami kerusakan. Selain itu, empat orang warga dilaporkan terluka,” kata Aah dalam keterangan persnya, Minggu (28/4/2024).
Salah satu fasilitas umum yang rusak akibat gempa tersebut, yakni gedung kesehatan dan perbankan. “Total rumah rusak 41 unit, satu fasilitas kesehatan, satu benteng milik perbankan, dan satu unit mobil,” ucap Aah.
BACA JUGA: Gempa Garut, Sejumlah Bangunan di Tasikmalaya Rusak
Aah menjelaskan rumah warga yang mengalami kerusakan itu tersebar di beberapa kecamatan. Kerusakan paling parah terjadi di kawasan Cilawu, Garut.
“Untuk korban jiwa, sampai saat ini dipastikan tidak ada, tapi ada korban luka 4 orang. Sekarang seluruhnya sudah diperbolehkan pulang ke rumah lagi, setelah mendapatkan perawatan,” ujar Aah.
Pemicu Gempa Bumi Garut Intra-slab Earthquake
BMKG menjelaskan fenomena gempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Kabupaten Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar). Pemicu utama gempa tersebut karena intra-slab earthquake.
“Terjadi akibat deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia. Batuan yang menunjam ke bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa Barat (intra-slab earthquake),” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan persnya, Minggu (28/4/2024).
Daryono mengatakan, titik pusat gempa itu berada di laut sekitar 156 kilometer arah barat daya dari Kabupaten Garut. Sumber gempa berkedalaman 70 kilometer atau tergolong menengah.
“Guncangan terkuat pada skala intensitas IV MMI atau bisa dirasakan banyak orang yaitu di daerah Sukabumi dan Tasikmalaya. Adapun di Bandung dan Garut antara III-IV MMI,” ucapnya.
Daryono menuturkan daerah Tangerang, Tangerang Selatan, Bogor, hingga DKI Jakarta juga merasakan getarannya. Lalu, getarannya juga menjangkau Kebumen, Banyumas, Cilacap, dan Purwokerto.
(Usk)