BANDUNG,TM.ID: Penjabat Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin mengimbau, nelayan di pesisir selatan Jabar lebih berhati-hati dengan cuaca ekstrem dan gelombang tinggi.
Menurut Bey, faktor keselamatan harus dijadikan prioritas utama ketika masyarakat akan melakukan aktivitas di laut dan selalu hindari titik-titikyang rawan akan gelombang.
“Kalau ada gelombang besar seperti itu, jangan dulu berlayar dan sebagainya. Keselamatan yang utama,” kata Bey di Bandung.
Bey mengungkapkan, pihaknya tengah mempersiapkan segala kemungkinan yang ditimbulkan akibat gelombang tinggi, seperti kerusakan barang milik masyarakat.
“Terkait kerusakan, nanti ada opsi untuk penggantian. Kita pelajari dulu seperti apa, yang penting keselamatan dulu,” ucapnya.
BACA JUGA: Bey Akui Belum Tahu Sekda Kota Bandung Ditetapkan Tersangka Oleh KPK
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Bandung mengungkapkan, gelombang tinggi yang terjadi di sepanjang Sukabumi bagian selatan hingga Pangandaran diakibatkan adanya pusat tekanan rendah di Samudera Hindia bagian selatan Pulau Jawa, sirkulasi siklon bagian utara Benua Australia dan konvergensi memanjang melewati Jabar.
“Itu menyebabkan kecepatan angin cukup kencang, lebih dari 40 kilometer/jam. Angin ini mempengaruhi ketinggian gelombang, khususnya di perairan selatan Jawa Barat, 2-5 meter. Puncak ketinggian gelombang diprediksi 12 Maret-14 Maret 2024. Menurun bertahap kembali normal,” kata Staf Data dan Informasi BMKG Bandung Yuni Yulianti, dikutip Kamis (14/3/2024).
(Budis)