BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Isu pemotongan Dana Program Indonesia Pintar (PIP) kembali mencuat ke permukaan publik. Kali ini, sorotan tertuju pada salah satu anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan, Denny Cagur, yang namanya diseret dalam sebuah surat terbuka viral di media sosial.
Akun Instagram @broronmd membagikan unggahan yang memperlihatkan sebuah surat dengan judul mencolok: ‘Surat Terbuka Kepada Anggota Dewan PDI-P Denny Cagur: Apakah Setuju Pemotongan Dana PIP?’ Unggahan ini langsung mendapat respons luas dari warganet karena menyangkut hak siswa penerima bantuan pendidikan.
Isi Surat Terbuka
Dalam unggahan tersebut, tertulis bahwa beberapa pihak menanyakan keabsahan nama-nama yang disebut sebagai tim Denny Cagur di lapangan. Salah satu warga yang diidentifikasi berasal dari Desa Margahayu Tengah, Kabupaten Bandung, mengklaim adanya permintaan fee terhadap orang tua siswa penerima Dana PIP oleh oknum yang mengaku sebagai tim.
“Pak Andry bilang dia yg ajukan dan minta fee dari ortu siswa penerima PIP, 200 siswa lebih kang. Maafkan abdi tabayyun dulu dan tidak akan viral atau gimana,” demikian bunyi pesan warga yang dikutip di unggahan tersebut.
Baca Juga:
Cek, Harga Emas Antam Hari Ini Turun Lagi Rp 11.000 Per Gram
Ciro Alves dan Tyronne del Pino Kompak Ingin Torehkan Sejarah Bersama Malut United
Dugaan ini memperkuat kekhawatiran publik soal praktik pemotongan Dana PIP yang seharusnya utuh diterima oleh siswa penerima manfaat. Terlebih lagi, warga menyebut bahwa orang yang diduga terlibat merupakan kader partai dan mantan pengurus lingkungan setempat.
Akun @broronmd menegaskan bahwa berdasarkan ketentuan resmi dari Persekjen Kemendikbud. Dana dari Program Indonesia Pintar tidak boleh ada pemotongan dalam bentuk apa pun dan oleh siapa pun.
“Setahu saya, menurut Persekjen Kemendikbud perihal Program Indonesia Pintar bahwa tidak boleh ada pemotongan dengan alasan apa pun,” tulis akun tersebut dalam caption Instagram.
Hingga kini, belum ada tanggapan langsung dari Denny Cagur mengenai surat terbuka tersebut. Namun, warganet terus menagih klarifikasi untuk memastikan apakah benar nama-nama yang disebut merupakan bagian dari tim resmi dan apakah praktik pemotongan tersebut mendapat restu.
(Hafidah Rismayanti/_Usk)