JAKARTA, TM.ID: Saat pertemuan Ganjar Pranowo dan putri dari Presiden keempat KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid, tidak ada pembahasan tentang isu politik.
Bakal calon presiden PDIP itu mengunjungi kediaman Gus Dur yang berada di wilayah Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (13/8) malam kemarin. Dia mengatakan bukanlah waktu tepat untuk membahasnya.
Yenny Wahid mengatakan, dalam pertemuan tersebut juga ada istri Gus Dur, Sinta Nuriyah beserta keluarga.
“Kalau bicara soal politik nanti. Itu bukan di depan ibu lah, kalau depan ibu itu pasti politiknya kebangsaan,” ucap Yenny.
Akan ada agenda khusus kata Yenny untuk membahas soal politik praktis.
“Kalau politik praktis itu pasti, nanti saya dengan mas Ganjar akan mojok sendiri. Ada saatnya nanti,” begitu kata dia.
Soal kapan pertemuan berikutnya belum dapat dipastikan oleh Yenny, harus melihat jadwal kosong antara dirinya dan Gubernur Jawa Tengah itu.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo dan Kaos Blusukan Jokowi saat Golkar dan PAN Dukung Prabowo
“Ya nanti liat kesibukan masing-masing. Kesibukan mas Ganjar pasti juga kan keliling terus kan,” jelasnya.
Pembahasan politik yang bakal dilakukan juga tergantung atas dinamika kedepannya.
“Nanti seperti apa, selain melihat dinamika politik yang sekarang sedang terjadi di indonesia sampai menjelang pendaftaran nanti,” ujar Yenny.
Yenny Wahid cukup ramai diperbincangkan, karena turut masuk dalam kandidat Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres). Bakal kabar lain juga sempat diisukan akan dipasangkan dengan Anies Baswedan.
“Silaturahmi beberapa kali diundang haul (Gus Dur) nggak bisa apalagi pas Covid-19. Tapi saya selalu terkesan setiap kali datang haul ke sini nuansanya istimewa,” begitu kata Ganjar.
BACA JUGA: Ini Tanggapan Ganjar Soal Koalisi PAN dan Golkar!
Ganjar mengaku kalau dirinya ingin bersilaturahmi namun waktunya yang kurang mendukung.
Sehingga saat bertepatan di hari ulang tahun putri Yenny Wahid, maka dia berkesempatan untuk datang.
“Maka malam ini beliau berkenan menerima. Maka tadi mendapat suguhan selat solo, habis itu bakso, habis itu nasi kuning, kami cuma tiga piring aja mbak,” ucap Ganjar.