FP UB Kembangkan Jagung Brawijaya Nusa di NTT, Hasil Panen Melimpah

Jagung Brawijaya Nusa
Jagung Brawijaya Nusa. (dok. Humas UB)

Bagikan

BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Perkenalkan inovasi terbaru dalam dunia pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB), Prof Arifin kembangkan varietas jagung pakan bernama “Jagung Brawijaya Nusa.”

Varietas ini merupakan hasil pengembangan hibrida unggul yang menawarkan produktivitas tinggi dan waktu panen lebih cepat daripada jagung pada umumnya.

Menurut Prof Arifin, produktivitas jagung konvensional biasanya mencapai 9 ton per hektare. Namun, dengan menggunakan benih Jagung Brawijaya Nusa, peningkatan produktivitas bisa mencapai lebih dari 30 persen.

“Benih ini mampu menghasilkan hingga 12,9 ton per hektare, bahkan untuk jenis tertentu bisa mencapai 13,7 ton per hektare,” ungkapnya, mengutip laman resmi UB, Rabu (25/9/2024).

Dua Jenis Jagung Brawijaya Nusa

Inovasi ini telah diterapkan di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan dua varietas unggulan, yakni Nusa 1 dan Nusa 3. Kedua jenis tersebut memiliki produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan benih jagung biasa.

“Kami awalnya mengusulkan lima jenis, namun hanya dua yang berhasil lolos uji dari Kementerian Pertanian dan resmi dilepas ke pasar,” tambah Arifin.

Selain produktivitas tinggi, jagung ini juga memiliki keunggulan dalam hal ketahanan terhadap wilayah kering atau semi-arid, seperti di Sumba dan Timor, NTT.

Daerah ini terkenal sebagai wilayah potensial untuk penanaman jagung dan peternakan sapi, namun produktivitas jagungnya masih rendah, yakni hanya 2,3 ton per hektare dibandingkan rata-rata nasional yang mencapai 5,8 hingga 5,9 ton per hektare.

Penerapan di Nusa Tenggara Timur

Teknologi inovatif dari Maize Riset Center (MRC) Universitas Brawijaya ini mulai diterapkan di NTT sejak tahun 2022.

“Kami bersama tim melakukan sosialisasi dan memperkenalkan teknologi pembuatan benih serta metode budidaya di sana,” jelas Arifin.

Pada tahun 2024, pemerintah NTT berharap nilai tambah dari inovasi ini dapat dinikmati langsung oleh masyarakat lokal, terutama melalui produksi benih di dalam daerah bekerja sama dengan pihak swasta.

Prof Arifin juga menjelaskan perlunya kerjasama dengan sektor swasta yaitu untuk mengelola bisnis benih secara lebih efektif dan melibatkan petani lokal dalam produksi.

“Benih, varietas, dan teknologi ini berasal dari universitas, tetapi untuk proses bisnisnya, agar dapat ditangani dengan baik, diperlukan kerjasama dengan swasta,” katanya.

Jenis Jagung yang Dikembangkan

Jagung yang dikembangkan di NTT adalah jenis pakan (field corn), jagung pangan yang manis, jagung ketan, dan jagung fungsional. Jagung pakan, meskipun sebagian besar digunakan untuk pakan ternak (sekitar 70 persen), juga masih bisa dimanfaatkan sebagai bahan pangan.

Arifin menambahkan, beberapa wilayah di Indonesi seperti di Madura dan Indonesia Timur, jagung masih menjadi bahan makanan pokok masyarakat.

BACA JUGA:Dedikasi Perjuangan, Universitas Brawijaya Resmikan Museum HAM Munir

Adanya inovasi Jagung Brawijaya Nusa, dapat meningkatkan produktivitas jagung di NTT, sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah.

 

(Virdiya/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Mengikat rambut kencang
Ikat Rambut Terlalu Kencang, Sebabkan Sakit Kepala?
Rumah Produksi Narkoba di Banten
Rumah Produksi Narkoba di Banten Berhasil Digerebek BNN
STTP kampanye
STTP Kampanye Itu Apa? Cek Penjelasannya!
PKKMB UHS
Di PKKMB Warek 1 UHS Beri Pesan "Tumbuhkan Rasa Seni, Ciptakan Estetika"
Tap MPR cabut gusdur
Istri Almarhum Gusdur Berharap Pencabutan TAP MPR Bukan Basa-basi Politik
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming Indonesia U20 Vs Yaman U20 Selain Yalla Shoot

2

Geger! Minggu Pagi Penemuan 7 Mayat Terapung di Kali Bekasi

3

Keruk Emas Ilegal di Kalbar, WNA asal Cina Rugikan Negara Rp 1 Triliun

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!
Headline
Museum MotoGP Pertama di Dunia
Pertamina MotoGP Experience Gallery, Museum MotoGP Pertama di Dunia
Momen Jokowi Nonton MotoGP hingga Serahkan Trofi
Momen Jokowi Nonton MotoGP hingga Serahkan Trofi
Gunung Lewotobi Lak-Laki Erupsi
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Lontarkan Abu Vulkanik 1 Km Diatas Puncak
Screenshot_20240929_191601_WhatsApp
Semarak Konser Sheila On 7 “Tunggu Aku Di Bandung” Bersama JNE