BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkomdewi) Provinsi Bali mendesak pemerintah untuk meningkatkan peran dan dukungannya terhadap desa wisata di Bali.
Ketua Forkomdewi Bali, I Made Mendra Astawa, menyatakan bahwa saat ini banyak desa wisata yang hanya sebatas. Nama tanpa aktivitas wisata yang signifikan dan dampak ekonomi bagi masyarakat.
Mendra Astawa mengungkapkan kekhawatirannya terhadap fenomena euforia pembentukan desa wisata tanpa penguatan kapasitas pengelolaan.
Dari 240 desa wisata di Bali, hanya sekitar 10 persen yang memiliki manajemen yang andal dan aktivitas wisata yang nyata.
Ia menekankan pentingnya capacity building dan pendampingan manajemen untuk memastikan keberlanjutan dan dampak ekonomi yang riil, terutama bagi UMKM.
BACA JUGA : Gegara Protes Warga, Penjaringan Perangkat Desa Sukorejo Dibatalkan
“Kami berharap pemerintah lebih concern memberi pendampingan penguatan capacity building manajemen desa wisata,” ujar Mendra Astawa.
Ia melihat desa wisata sebagai alternatif solusi untuk mengatasi permasalahan pariwisata Bali seperti kemacetan dan sampah. Dengan menyebarkan kunjungan wisatawan ke berbagai daerah di Bali, bukan hanya terpusat di selatan.
Selain meminta dukungan pemerintah, Forkomdewi Bali juga mendorong pengelola desa wisata untuk saling mendukung dan berkolaborasi dalam pengembangan. Hal ini penting untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan desa wisata di Bali.
(Hafidah Rismayanti/Aak)