BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Firsta Yufi Amarta Putri resmi dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 2025 setelah melalui berbagai tahapan karantina dan sesi tanya jawab yang intens. Gelar prestisius ini ia raih dalam malam puncak pemilihan yang digelar di Jakarta International Convention Centre (JICC), Jumat (2/5/2025).
Dengan mata berbinar dan senyum percaya diri, Firsta menerima mahkota kebanggaan yang disematkan langsung oleh Puteri Indonesia 2024, Harashta Haifa Zahra. Momen penuh haru ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan hidup Fia, panggilan akrab Firsta, sebagai perempuan muda berprestasi dari Jawa Timur.
Firsta Yufi Amarta Putri melangkah di ajang Puteri Indonesia 2025 sebagai wakil dari provinsi Jawa Timur. Sosoknya yang karismatik dan intelek menarik perhatian sejak awal kompetisi.
Baca Juga:
Rekomendasi Lampu Outdoor Perayaan Natal yang Bikin Cantik Dekorasi
Muncul di GBK dengan Jersey ‘Paes’, Model Internasional Ini Bikin Geger Publik!
Profil Firsta Yufi Amarta Putri
Perempuan inspiratif ini lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, pada 1 Maret 2001. Kini, di usia 24 tahun, Fia telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam bidang pendidikan, sosial, dan pemberdayaan perempuan.
Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 1 Giri Banyuwangi, Fia melanjutkan kuliah di Universitas Brawijaya, Malang. Ia memilih jurusan psikologi, sebuah langkah strategis yang sejalan dengan misi hidupnya: memberdayakan perempuan muda. Pada tahun 2022, ia resmi menyandang gelar Sarjana Psikologi (S.Psi).
Tak berhenti di situ, semangat belajar Fia terus menyala. Saat ini, ia tercatat sebagai mahasiswi aktif program Magister Manajemen (M.M) di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Kecerdasannya dalam mengelola waktu antara pendidikan dan aktivitas sosial patut dijadikan inspirasi anak muda zaman sekarang.
Tahun 2025 menjadi titik awal debutnya dalam kontes kecantikan. Fia mengikuti ajang Puteri Indonesia Jawa Timur 2025 mewakili Kabupaten Banyuwangi. Kemenangan di tingkat provinsi itu menjadi tiket baginya untuk bersaing di level nasional, hingga akhirnya berhasil mengharumkan nama Jawa Timur dengan menyabet gelar utama.
Tak hanya berfokus pada pengembangan diri, Fia juga dikenal aktif dalam kegiatan sosial. Ia mendirikan sebuah platform advokasi bernama First Step Forward. Program ini dirancang untuk memberdayakan remaja perempuan berusia 12–21 tahun yang mengalami kehilangan orangtua, baik karena perceraian maupun kematian.
(Hafidah Rismayanti/Budis)