BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — FIFA resmi memperkenalkan tiga maskot untuk Piala Dunia 2026. Tidak hanya satu, kali ini hadir Maple si Rusa Kanada, Zayu si Jaguar dari Meksiko, dan Clutch si Elang Botak asal Amerika Serikat.
Turnamen edisi 2026 sendiri menjadi sejarah baru karena untuk pertama kalinya digelar di tiga negara sekaligus. Peluncuran maskot ini disebut FIFA sebagai “perayaan yang berani dan melampaui batas seperti turnamennya sendiri.” Presiden FIFA, Gianni Infantino, bahkan menegaskan bahwa kehadiran trio maskot ini membuat “Tim 26 menjadi lebih besar dan lebih seru.”
Sejatinya, ini bukan kali pertama Piala Dunia menghadirkan tiga maskot. Pada 2002, Jepang dan Korea Selatan memperkenalkan Ato, Kaz, dan Nik. Namun berbeda dengan trio kala itu yang tampil sebagai satu tim, Maple, Clutch, dan Zayu digambarkan dengan karakter masing-masing.
BACA JUGA:
Prabowo Sambut Presiden FIFA Gianni Infantino di Sidang Umum PBB
FIFA Restui Erick Thohir Rangkap Jabatan Menpora dan Ketum PSSI
3 Maskot, 3 Makna
Clutch, sang elang botak, digambarkan sebagai sosok berjiwa petualang, tak gentar di lapangan, dan mampu memberi inspirasi di luar lapangan. Nama “Clutch” dipilih untuk menekankan mental pemenang khas budaya olahraga Amerika.
Maple, maskot Kanada, diperkenalkan sebagai “seniman bergaya jalanan, pecinta musik, sekaligus penjaga gawang berdedikasi.” Karakter ini diharapkan bisa mewakili kreativitas dan ketahanan khas generasi muda Kanada.
Sementara itu, Zayu, jaguar dari Meksiko, hadir sebagai simbol kekuatan dan semangat persatuan. FIFA menyebut Zayu sebagai “simbol perayaan budaya dan koneksi” yang diharapkan mampu menyatukan penggemar lintas batas.
Agar Dekat dengan Anak-Anak
Ketiga maskot ini jelas ditujukan untuk menyasar anak-anak. FIFA memasukkan Maple, Clutch, dan Zayu dalam permainan digital terbaru mereka bertajuk FIFA Heroes, sebagai upaya memperluas daya tarik sekaligus memperkuat identitas merek setelah berpisah dengan EA Sports.
Meski begitu, tantangan terbesar adalah bagaimana membuat maskot ini tetap melekat di ingatan. Tradisi maskot Piala Dunia kerap hanya sesaat muncul selama turnamen, lalu terlupakan begitu pesta usai.
FIFA berharap trio maskot 2026 ini bisa menjadi lebih dari sekadar simbol sesaat. Dengan visual menarik dan narasi kuat, Maple, Clutch, dan Zayu diharapkan mampu menciptakan ikatan emosional baru antara sepak bola, budaya, dan generasi muda dunia.
(Haqi/Budis)