Fetty Anggraenidini Soroti Maraknya Kekerasan dan Eksploitasi Anak di Jabar

Penulis: Vini

Fetty Anggraenidini
(dok. Ist)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Fetty Anggraenidini, menyampaikan keprihatinannya terhadap tingginya angka kekerasan dan eksploitasi anak yang masih terjadi di wilayah Jawa Barat. Ia menilai persoalan tersebut membutuhkan perhatian serius dan langkah konkret dalam upaya pencegahannya.

Sebagai bagian dari bentuk kepedulian dan komitmennya, Fetty menggelar kegiatan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Graha Pool, Kota Bogor, dengan melibatkan puluhan warga dari tiga kelurahan di Kecamatan Bogor Barat, yakni Kelurahan Balumbangjaya, Curug Mekar, dan Situ Gede.

Dalam paparannya, Fetty menjelaskan berbagai faktor turut menjadi pemicu masih tingginya kasus kekerasan terhadap anak. Di antaranya adalah persoalan ekonomi, pengaruh pergaulan bebas, kondisi lingkungan, hingga tindakan yang dilakukan oleh orang-orang terdekat seperti anggota keluarga atau tetangga.

“Kejahatan kekerasan seksual terhadap anak masih marak. Pelakunya juga biasanya berada di sekitar kita, seperti keluarga, tetangga bahkan guru sekolah atau guru les dan lain sebagainya,” kata Fetty saat sosialisasi Perda di Kota Bogor, dikutip Minggu (22/6/2025).

Legislator dari Fraksi Parai Golkar ini menuturkan, Perda yang disosialisasikannya itu sebagai fondasi, tujuannya agar masyarakat mengetahui poin-poin yang ada didalam Perda tersebut. Dia pun menekankan pentingnya pengawasan dari orang tua (ortu), agar kejadian kekerasan seksual pada anak tidak terjadi.

“Orang tua juga harus aktif memperhatikan aktivitas anaknya, dan tidak segan-segan menanyakan kepada anaknya apakah mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakan lain sebagainya. Hal dilakukan guna mencegah adanya kasus kekerasan terhadap anaknya,” jelasnya.

Baca Juga:

Pesan Bijak Fetty Anggrainidini: Seperti Rendang, Perubahan Butuh Waktu dan Ketulusan

Fetty Anggrainidini Ungkap Peran Sang Ayah dalam Perjalanan Politiknya di Hari Ayah Sedunia

Lebih lanjut, Fetty mengatakan tingginya angka eksploitasi anak juga menjadi sorotan. Ia menegaskan, kasus-kasus tersebut kini tak semata-mata dipicu oleh kesulitan ekonomi, melainkan telah berkembang menjadi praktik yang seolah membudaya dan kerap dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya sendiri.

“Sebagai contoh, banyak orang tua menyuruh atau mendandani anaknya menggunakan pakaian-pakaian yang tidak semestinya untuk mengemis atau mengamen, dan ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah melalui Dinas Sosial untuk menindaklanjutinya,” pungkasnya.

(Virdiya/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Anak siksa ibu
Anak Siksa Ibu di Teras Rumah, Netizen Istighfar!
amerika serang iran-1
Ngeri, TV Pemerintah Iran Klaim Setiap Warga AS Jadi Target yang Sah
Pedagang Roti Live Tiktok
Pedagang Roti Live Tiktok Diusir Pria Sambil Tenteng Kayu!
brain rot
Sering Scroll Medsos Bisa Bikin Brain Rot?
Kaesang PSI
Kaesang kembali Jadi Caketum PSI, Pede Ajak Tokoh Besar hingga Tembus Senayan
Berita Lainnya

1

Mengenal Lebih Dekat Kecanggihan Persenjataan Iran dan Israel dalam Duel Udara

2

Kemenaker Minta Pekerja Bersabar, BSU Rp 600.000 Segera Cair?

3

Sinergi Kampus dan Alumni, UIN Bandung Siap Dorong Lulusan Tembus Dunia Kerja Internasional

4

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

5

Penggalian Kabel Bawah Tanah di Bandung Kini Pakai Teknologi Canggih, Jalan Mulus Tanpa Macet
Headline
amerika serang iran
Iran Bantah AS Hancurkan Bunker Nuklir: Tak Ada Ledakan
PT Digi
Laba Bersih Naik 129 Persen, Arkadia Digital Media Genjot Beragam Sumber Revenue Baru
retreat kepala daerah gelombang 2
Siap-siap Macet, Ada Retreat Kepala Daerah Gelombang II di IPDN Hari Ini
Sungai Citarum di Karawang Jadi Hijau
Diduga Tercemar Limbah Industri, Sungai Citarum di Karawang Jadi Hijau

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.