BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Direktur Utama I.League, Ferry Paulus, akhirnya buka suara soal sanksi FIFA yang menimpa dua klub Indonesia, PSM Makassar dan Semen Padang. Menurutnya, kedua tim saat ini sedang berupaya menyelesaikan masalah ini secepat mungkin agar bisa kembali mempersiapkan diri menyambut musim 2025/2026.
Seperti diketahui, PSM dan Semen Padang terkena sanksi larangan mendaftarkan pemain baru lewat sistem transfer FIFA. Penyebabnya adalah tunggakan keuangan yang belum terselesaikan. Situasi ini cukup mengganggu persiapan dua tim tersebut jelang bergulirnya kompetisi.
Ferry menyebutkan bahwa proses penyelesaian tengah dilakukan oleh kedua klub, namun perkembangan di antara keduanya berbeda. Berikut penjelasan lengkapnya.
Semen Padang Dipastikan Sudah Menyelesaikan
Dalam keterangannya kepada media, Ferry menyatakan bahwa Semen Padang sudah menyelesaikan masalah tunggakan. Ia bahkan optimistis sanksi FIFA terhadap klub berjuluk Kabau Sirah itu akan segera dicabut.
“Yang Semen Padang itu sudah menyelesaikan dan sudah juga disampaikan kepada FIFA, bahwa portalnya itu di FIFA biasanya membutuhkan banyak hari,” kata Ferry Paulus.
“Semen Padang sudah menyelesaikan, kita juga terus melakukan komunikasi, bahkan tadi malam saya juga harus sebelum ada pertemuan ini, saya juga menanyakan, sampai di mana dan kita minta tolong dikirimkan dokumen/surat yang sudah di-clearance-kan ke penyelesaian sengketa,” tambahnya.
BACA JUGA:
Nazriel Alvaro Kembali Tinggalkan Persib
Menang Lawan Tim Juara Liga Champions Asia 2014, Beckham Optimis Prestasi Persib Akan Melambung
Proses PSM Masih Terhambat
Berbeda dengan Semen Padang, kondisi PSM Makassar masih belum sepenuhnya tuntas. Ferry menjelaskan bahwa proses mediasi dengan mantan pemain mereka, Wiljan Pluim, masih menghadapi kendala.
“Yang masih belum sebenarnya PSM, kalau minggu lalu sebenarnya sudah clear tapi ada masalah denda atau apa,” pungkasnya.
Dengan begitu, PSM Makassar masih membutuhkan waktu untuk menyelesaikan persoalan administratif tersebut sebelum bisa terbebas dari sanksi yang diberikan oleh FIFA.
(Haqi/_Usk)