Fenomena Band Sukatani: Lagu “Bayar Bayar Bayar” Menjadi Simbol Perlawanan dan Kritik Sosial

Penulis: Aak

Band Sukatani kritik sosial
(Instagram Band Sukatani)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Munculnya fenomena Band Sukatani dengan lagu kontroversialnya yang berjudul “Bayar Bayar Bayar” menjadi simbol perlawanan dan kritik sosial. Hal ini terlihat dari respon institusi kepolisian yang memaksa personel band ini untuk meminta maaf.

Band punk asal Purbalingga, Sukatani, baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di sosial media setelah meminta maaf kepada pihak Kepolisian Indonesia (Polri) terkait lagu mereka yang berjudul “Bayar Bayar Bayar”. Lagu tersebut ditulis sebagai bentuk kritik terhadap oknum kepolisian yang menyalahgunakan kekuasaan.

Meskipun lagu tersebut telah dihapuskan dari platform digital oleh Sukatani, namun lagu “Bayar Bayar Bayar” tetap menjadi simbol perlawanan dan kritik terhadap isu-isu sosial di Indonesia. Bahkan, lagu tersebut telah digunakan sebagai lagu protes oleh para demonstran dalam aksi #IndonesiaGelap di Jakarta.

Fenomena ini menunjukkan bahwa lagu “Bayar Bayar Bayar” telah berdampak pada publik sebagai bentuk protes dan kritik sosial. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta juga menanggapi penarikan lagu ini dengan menyerukan reformasi total kepolisian, hal ini menekankan pentingnya kebebasan berekspresi dan kritik dalam seni.

Profil Band Sukatani

Sukatani Band merupakan duo dance-punk Purbalingga yang mulai terkenal di kancah musik underground Indonesia sejak 2022. Dengan mengusung aliran post-punk dan new wave ala era 1980-an, mereka menarik perhatian karena gaya panggung yang unik.

BACA JUGA

Pasca Lagu ‘Bayar Bayar Bayar’ Band Sukatani Dijegal, Polisi Anti Kritik?

7 Lagu yang Pernah Dilarang di Indonesia, ada Sukatani Hingga Doel Sumbang!

Respon Kalpolri

Kapolri telah menyatakan bahwa institusi Polri terbuka terhadap kritik yang membangun dan tidak antikritik. Kapolri juga menyatakan bahwa kemungkinan terjadi salah paham terkait lagu tersebut, pentingnya komunikasi yang baik antara masyarakat dan institusi kepolisian untuk menghindari miskomunikasi dalam hal ini.

Dengan demikian, fenomena Band Sukatani dan lagu “Bayar Bayar Bayar” telah menjadi simbol perlawanan dan kritik sosial di Indonesia, serta menunjukkan pentingnya kebebasan berekspresi dan kritik dalam seni.

 

(Magang UKRI-Ajeng/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Mobil damkar
2 Mobil Damkar Dikerahkan untuk Tangani Kebakaran di Gang Guntur Cianjur
Pengancaman dan kekerasan
Pelaku Pengancaman Terkait Pengelolaan Lahan Parkir di Bekasi Dibekuk Polisi
Ganja
Peredaran Ganja 6 Kg di Jaktim Berhasil Digagalkan
Ojol Bandung
Viral! Ojol Bandung Tambal Jalan Pakai Uang Sendiri "Nggak Nunggu Janji"
Akhmad Marjuki
Disambut Bang Maja, Doa Haru Sertai Akhmad Marjuki dari Seniman Betawi untuk Golkar Bekasi!
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial Telkom University Dorong Digitalisasi Promosi Wisata Desa Sugihmukti Lewat Produksi Video Profil

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Link Live Streaming AC Milan vs Bologna Final Coppa Italia 2024/25 Selain Yalla Shoot
Headline
anggota dprd lampung utara
Usai Viral Sawer DJ, Anggota DPRD Lampung: Bukan Melanggar Norma!
Gunung Cikuray Garut - Pendaki Hilang - Foto Kuttab Digital
Pendaki Asal Karawang Hilang di Gunung Cikuray Garut, Tim SAR Lakukan Operasi Pencarian
ijazah jokowi
Polemik Ijazah Jokowi, Rektor dan Dekan UGM Digugat Rp69 Triliun!
Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Cek Cara Belinya
Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Cek Cara Belinya

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.