Fenomena Band Sukatani: Lagu “Bayar Bayar Bayar” Menjadi Simbol Perlawanan dan Kritik Sosial

Penulis: Aak

Band Sukatani kritik sosial
(Instagram Band Sukatani)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Munculnya fenomena Band Sukatani dengan lagu kontroversialnya yang berjudul “Bayar Bayar Bayar” menjadi simbol perlawanan dan kritik sosial. Hal ini terlihat dari respon institusi kepolisian yang memaksa personel band ini untuk meminta maaf.

Band punk asal Purbalingga, Sukatani, baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di sosial media setelah meminta maaf kepada pihak Kepolisian Indonesia (Polri) terkait lagu mereka yang berjudul “Bayar Bayar Bayar”. Lagu tersebut ditulis sebagai bentuk kritik terhadap oknum kepolisian yang menyalahgunakan kekuasaan.

Meskipun lagu tersebut telah dihapuskan dari platform digital oleh Sukatani, namun lagu “Bayar Bayar Bayar” tetap menjadi simbol perlawanan dan kritik terhadap isu-isu sosial di Indonesia. Bahkan, lagu tersebut telah digunakan sebagai lagu protes oleh para demonstran dalam aksi #IndonesiaGelap di Jakarta.

Fenomena ini menunjukkan bahwa lagu “Bayar Bayar Bayar” telah berdampak pada publik sebagai bentuk protes dan kritik sosial. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta juga menanggapi penarikan lagu ini dengan menyerukan reformasi total kepolisian, hal ini menekankan pentingnya kebebasan berekspresi dan kritik dalam seni.

Profil Band Sukatani

Sukatani Band merupakan duo dance-punk Purbalingga yang mulai terkenal di kancah musik underground Indonesia sejak 2022. Dengan mengusung aliran post-punk dan new wave ala era 1980-an, mereka menarik perhatian karena gaya panggung yang unik.

BACA JUGA

Pasca Lagu ‘Bayar Bayar Bayar’ Band Sukatani Dijegal, Polisi Anti Kritik?

7 Lagu yang Pernah Dilarang di Indonesia, ada Sukatani Hingga Doel Sumbang!

Respon Kalpolri

Kapolri telah menyatakan bahwa institusi Polri terbuka terhadap kritik yang membangun dan tidak antikritik. Kapolri juga menyatakan bahwa kemungkinan terjadi salah paham terkait lagu tersebut, pentingnya komunikasi yang baik antara masyarakat dan institusi kepolisian untuk menghindari miskomunikasi dalam hal ini.

Dengan demikian, fenomena Band Sukatani dan lagu “Bayar Bayar Bayar” telah menjadi simbol perlawanan dan kritik sosial di Indonesia, serta menunjukkan pentingnya kebebasan berekspresi dan kritik dalam seni.

 

(Magang UKRI-Ajeng/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Youtube Batasi Video
YouTube Uji Tampilan Baru Tanpa Tanggal Upload dan Jumlah Views, Transparansi Dikorbankan?
arctis_nova_3_black_pdp_tiles_comfortmax_2
SteelSeries Arctis Nova 3 Wireless Resmi Rilis, Manjakan Para Gamer dengan Dual Konektivitas
sapi kurban kabur - Instagram Tana Datar Net
Sapi Kurban Kabur Sembunyi di Kafe di Batusangkar, Pengunjung Berhamburan
sapi kurban tanah datar
Kakek 80 Tahun Tewas Ditendang Sapi Kurban di Tanah Datar
lokasi Longsor tambang Gunung Kuda Cirebon ditutup
Tambang Gunung Kuda Cirebon Ditutup Total, Warga Dilarang Mendekat! Ini Alasannya
Berita Lainnya

1

Artbound, Metode Pendidikan Karakter Berbasis Seni dan Budaya

2

Harganya Hampir Rp 200 Juta? Pemain Timnas Dapat Hadiah Jam Rolex dari Prabowo

3

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

4

Pemkot Bandung Intensif Pantau Kurban dan Pastikan Sehat, Halal, dan Merata Hingga Hari Tasyrik

5

Erwin Sembelih Sapi Kurban dari Presiden dan Wali Kota Bandung: Ini Amanah yang Penuh Makna 
Headline
Erwin Sembelih Sapi Kurban dari Presiden dan Wali Kota Bandung: Ini Amanah yang Penuh Makna 
Erwin Sembelih Sapi Kurban dari Presiden dan Wali Kota Bandung: Ini Amanah yang Penuh Makna 
Persib Resmi Melepas Satu Striker Asingnya 
Persib Resmi Melepas Satu Striker Asingnya 
Pemkot Bandung Intensif Pantau Kurban dan Pastikan Sehat, Halal, dan Merata Hingga Hari Tasyrik
Pemkot Bandung Intensif Pantau Kurban dan Pastikan Sehat, Halal, dan Merata Hingga Hari Tasyrik
Warga Diminta Pilah Sampah Selama Libur Iduladha
Bandung Tanpa TPS, Warga Diminta Pilah Sampah Selama Libur Iduladha

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.