BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan proyek Bandung Integrated Urban Transport Roadmap (BIUTR) belum bisa dilaksanakan dalam waktu dekat karena belum memenuhi syarat teknis utama, yakni pembebasan lahan. Dirinya menyebut, tanpa lahan yang siap, proses lelang tidak mungkin dilakukan.
“Rasanya tidak mungkin dilelang sekarang, karena kita belum diperintahkan untuk membebaskan tanah. Kalau dilelang, membangunnya di mana?” kata Farhan, Jumat (15/8/2025).
Farhan menjelaskan, kondisi BIUTR berbeda dengan proyek Bus Rapid Transit (BRT). Untuk BRT, lelang sudah dilaksanakan oleh Kementerian PUPR, dan Pemkot Bandung telah menerima perintah resmi untuk melepaskan lahan yang dibutuhkan. Proses tersebut pun sudah mulai berjalan sesuai instruksi.
“Kalau BRT, lelangnya sudah ada di PU, dan kita sudah dapat perintah untuk melepaskan tanah. Sementara untuk BIUTR, belum ada ancang-ancang sama sekali,” ucapnya.
Meski belum ada langkah konkret di lapangan, Farhan mengungkapkan studi awal untuk BIUTR telah diselesaikan oleh dua lembaga berbeda.
Baca Juga:
Realisasi IKD, Pemkot Bandung Targetkan 30 Persen
Studi tersebut mencakup analisis kebutuhan transportasi, perencanaan rute, serta estimasi biaya. Namun, hasilnya masih memerlukan kajian lebih lanjut sebelum masuk tahap teknis dan administrasi.
Menurutnya, proyek BIUTR memiliki peran penting dalam mengintegrasikan berbagai moda transportasi publik di Bandung. Oleh karena itu, perencanaan dan pelaksanaan harus dilakukan secara matang agar proyek tidak terhambat di tengah jalan.
Farhan juga menegaskan, Pemkot Bandung akan menunggu arahan resmi dari pemerintah pusat sebelum melangkah lebih jauh. Kesiapan lahan, kepastian pendanaan, dan sinkronisasi lintas instansi menjadi kunci agar proyek bisa berjalan lancar.
“Kalau semua sudah jelas, baru kita bisa bergerak. Kita ingin memastikan setiap tahap dilakukan tepat waktu, tepat anggaran, dan tepat sasaran,” pungkasnya.
(Kyy/Budis)